05 May 2008
pindah ke oktamalandi.wordpress.com
Intinya teman2 bisa baca blog gw yg baru di oktamalandi.wordpress.com
10 April 2008
Liverpool Vs Arsenal, aku belajar banyak dari situ.
Menonton pertandingan dua tim besar selalu saja sarat gengsi, adu cerdik dan benar-benar menguras segala kemampuan pemain. Dan karena aku pernah punya pengalaman coaching tim bola profesional aku jadi menyadari bahwa apapun yang mereka tampilkan dilapangan adalah buah dari disiplin latihan yang mereka lakukan setiap hari. Di dalam pertandingan pada akhirnya bukan skill saja yang berpengaruh terhadap performa suatu tim, jauh lebih dalam daripada itu adalah bagaimana mereka dapat berkonsentrasi dan ketenangan mereka dalam menjalani pertandingan itu. Dua hal itu yang sangat kentara untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenang pertandingan.
Kembali ke pertandingan tersebut, akhirnya Liverpool mampu mengkandaskan Arsenal dengan skor 4-2 ( Bravo Liverpudlian...!!). Dan apa yang aku pelajari dari pertandingan itu adalah bagaimana hukuman bagi hilangnya konsentrasi dan ketenangan adalah kekalahan. Aku juga melihat betapa pemain2 profesional itu benar2 PD dengan kemampuan mereka. Aku melihat bagaimana mereka bisa melakukan kontrol dan passing bola dengan sangat sempurnanya, hampir tidak ada kesalahan oper dalam intensitas pertandingan yg begitu tinggi.
Jadi aku belajar tentang disiplin, semangat untuk memberikan yang terbaik, teamwork, PD dan kerja keras. Aku jadi malu pada diriku saat aku mengeluh, saat mencoba kabur dari permasalahan yang aku hadapi, saat aku tidak percaya pada diri sendiri padahal semua orang percaya padaku. OK saat belajar sudah selesai, sekarang saatnya kembali ke pertandingan hidup, dimana skornya adalah kondisi hidup kita sekarang, wasitnya adalah aturan, dan pemainnya adalah kita dan orang-orang yang mendukung kita. Sekarang saatnya untuk ACTION..!!
04 April 2008
Kesempurnaan Perempuan
Pagi ini kuterbangun lebih pagi dari biasanya. Waktu yang kuinginkan untuk bisa bangun dan memulai hari.
Anganku tiba-tiba melayang kepada wanita-wanita yang kusayang nun jauh disana. Ibuku, kakak-kakakku dan nenekku, orang-orang yang sangat kuhormati, kusayangi dan kukagumi. Sungguh hebat apa yang dianugerahkan oleh Allah kepada tubuh wanita itu. Dia memiliki cukup kekuatan untuk menyangga seluruh dunia dan bebannya, tetapi cukup lembut untuk menopang kepala bayi yang terlelap. Tangannya terampil untuk melakukan apapun, dan sangat lembut untuk mengusapkan cinta pada orang-orang yang dikasihinya. Tangis dan tawanya ada bersama orang-orang disekitanya, kekerasan hatinya adalah bentuk kelembutan juga, tempat kembali pulang anak-anak yang tersesat dan lelah menghadapi dunia. Doa dan kasih sayangnya tak pernah terputus untuk berharap yang terbaik bagi orang yang dikasihinya.
Sungguh wanita adalah makhluk istimewa, dengannya pria bisa merasakan surga di dunia, tetapi dengannya pula seorang pria bisa menemui kehancurannya. Maka pagi ini kumulai dengan mendoakan ibu, kakak, dan nenekku karena dengan kasihnya aku yakin bisa menghadapi dunia. Kuberdoa agar aku secepatnya cukup kuat untuk bisa bersama seseorang dari mereka mengarungi kehidupan bersama.
03 April 2008
Waktu Hidupku
Didalam olah raga kita tidak pernah dikalahkan, yang adalah hanyalah kita kehabisan waktu untuk menang.
- Vince Lombardi-Itu mungkin hanyalah sekedar perkataan dari seorang pelatih tim football yang terkenal di Amrik sono. Tetapi apa yang terkandung didalam kalimat itu sebenarnya adalah esensi dari kemenangan dalam hidup.
Beberapa hari yang lalu aku memfasilitasi pelatihan untuk sebuah instansi. Pelatihan yang dirancang ini dengan materi dalam dan luar kelas. Materi luar kelas adalah materi yang melibatkan kerjasama tim dan permainan beregu. Singkat cerita aku mendapatkan pelajaran yang berharga saat aku memfasilitasi pelatihan ini. Permainan adalah cerminan dari bagaimana kita menjalani hidup sehari-hari. Trainerku selalu bilang small group adalah cerminan dari fasilitatornya. Dan kali ini trainerku tidak salah lagi, aku melihat ada beberapa kemiripan dalam small groupku dengan sifatku.
Small groupku orangnya sangat analitis, ngeyelan, ragu dalam mengambil tindakan dan suaranya paling kencang, tetapi small group ini juga punya banyak hal positif diantaranya sangat taat pada aturan, tidak mudah menyerah dan saat terjepit juga bisa untuk berpikir kreatif. Jadi small groupku ini benar-benar menggambarkan siapa diriku. Adakalanya aku takut untuk memegang suatu kelompok yang sangat mirip dengan diriku karena aku takut kelompok itu tidak akan bekerja jika mengacu pada diriku. Tetapi kali ini aku bertekad berbeda, aku ingin benar-benar terlibat sepenuhnya, ibaratnya aku berikan sepenuh hatiku. Tidak menyangka akhirnya teamku malah menjadi team yang paling kompak, dan sangat bagus komunikasinya. Bahkan untuk sesi-sesi yang small group lain nampak tidak bekerja, hal itu tidak terjadi di small groupku. Trainerku sampai berkata saat kau berikan hatimu pada teammu, maka teammu akan memberikan segalanya, dan itu yang aku alami.
Pelajaran itulah hal yang terpenting dari training itu, kerja yang optimal hanya akan terjadi saat ada hati didalamnya. Itu yang aku alami, saat aku bekerja dengan seluruh apa yang ada dalam diriku, maka hasil akan mengikuti hasilnya. Aku memang agak melankolis waktu itu karena ada hal luar biasa yang terjadi dalam hubunganku. Sebabnya juga adalah tentang kesungguhan hati untuk memilih suatu pilihan, dan alhamdulillah Allah langsung memberiku pelajaran bahwa tidak peduli pilihan apapun yang aku pilih, selama aku menjalaninya dengan sepenuh hati maka cepat atau lambat hal itu akan menghasilkan. Secara tidak langsung itu menghapus keraguanku terhadap pilihan yang aku ambil. Karena bukan hanya pemahaman yang berasal dari pikiran yang aku dapatkan, tetapi hasilnya secara materi juga langsung aku dapatkan.
Kebetulan small groupku akhirnya menang dalam performing art dan mendapat hadiah. Hal itu sedikit banyak mengobati rasa penyesalanku tidak berhasil membawa mereka untuk menang di permainan lainnya, padahal mereka adalah kandidat kuat untuk menang. Yang membuatku terharu dan bahkan menangis adalah mereka memberikan hadiah yang mereka dapatkan kepadaku. Sungguh hal itu mengagetkan karena selama ini aku tidak pernah merasakan pengalaman luar biasa seperti ini.
Aku lalu berpikir mungkin memang beginilah hidup, Tuhan tahu bagaimana membayar dari setiap usaha yang dilakukan oleh hamba-Nya. Yang menjadi tugas kita sebenarnya hanyalah menyempurnakan ikhtiar dan meluruskan niat kita saja. Kehidupan merupakan suatu system yang kompleks dimana semuanya merupakan bagaimana persangkaan kita padanya. Mensyukuri dan mengambil pelajaran dari setiap kejadian akan membuat hidup kaya dan tidak mudah mengeluh. Jadi seperti pernyataan Vince Lombardi di awal tulisan, jika kehidupan itu adalah waktu yang kita jalani di dunia ini, maka kita tidak akan pernah kalah saat kita tidak menyerah kalah. Tetapi ada satu hal yang perlu kita amati adalah bagaimana kita menjalani setiap waktu yang kita punya, karena kalah menang hanya ditentukan dari seberapa efektif kita memanfaatkan waktu yang ada. Itulah yang membuat aku sangat suka dengan kata-kata dari film Dead Poet Society, Carpe Diem, Vita brevis!! Seize the day, Cherish your Life…:D
23 March 2008
Choose....Vote.....Done....
Pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab, apalagi jika orang terdekat kita yang mengalaminya.
Tak berani aku mengusulkan sesuatu karena aku takut itu akan menambahkan luka. Bagiku setiap orang pasti sudah tahu apa yang terbaik bagi dirinya, sehingga tugas sahabat hanyalah menjadi cermin yang baik untuknya. Cermin yang baik tak akan mengeluh saat dia dihujani keluh kesah, cermin yang baik tak akan menceritakan apa yg disampaikan kepadanya saat ada orang lain yang bercermin. Dan cermin yang baik terutama bisa membuat yang bercermin jadi lebih lega dan tidak mengutuki dirinya sendiri atas semua yang ada di orang itu.
Tetapi akhirnya pertanyaan itu terjawab, bukan oleh kata-kata ataupun sebuah penolakan, tetapi dari serangkaian peristiwa dan perenungan. Dia berkata mungkin ini bukan sebuah jawaban final, karena hanya Tuhan yang tahu tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari. Bagi dia sekarang dia sudah cukup puas terhadap apa yang dia pahami. Bahwa orang yang dicintainya itu pergi sebagai bentuk rasa sayangnya, melecut apa yang ada dalam dirinya untuk bangkit dan menjadi yang terbaik. Menjadi yang terbaik bukan untuk orang lain tetapi untuk dirinya sendiri. Dengan pemahaman itu akhirnya dia kemudian memulai kehidupan yg baru dan menjalani pilihan jalan hidup yg telah ia tentukan dengan mengorbankan banyak hal. Diujung perjuangan itu dia berharap orang yg pernah mencambuknya itu akan ada disana dan memilih untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama. Semoga
21 March 2008
Lesson from my life
Aku menulis ini ditengah perasaanku yang tidak jelas, tidak terima, sedih sekaligus menyesal. Perasaan yang akan dialami saat kehilangan sesuatu yang paling kita sayang. Sesuatu yang didalamnya kita sudah berjuang dengan sepenuh raga dan jiwa tetapi kemudian hal itu hilang begitu saja dengan beragam kalimat penghibur. Ini adalah pelajaran yang menyakitkan dan benar-benar menguji nilai-nilai yang aku anut dan percaya. Seringkali pelajaran hidup tersamar dalam pekerjaan, kesabaran menghadapi orang-orang sulit, mengikhlaskan kehilangan atau bahkan sekedar kesulitan keuangan. Semua pasti ada 'sesuatu' yang perlu diiqro.
Terimakasih padamu yang mengajarkanku untuk mencintai sepenuh hati, mengerjakan pekerjaan sampai selesai, realistis menghadapi masa depan dan terutama untuk selalu percaya pada diri sendiri. Disiplin adalah suatu bibit kebesaran dan menjalani hidup setiap hari dengan sepenuh-penuhnya adalah suatu yang perlu dijalani sebelum bermimpi untuk mengubah dunia. Terimakasih untuk semua, aku berdoa kita di pertemukan lagi di perlintasan hidup masa depan. Karena Allah pasti memiliki maksud tertentu mengapa kita dipertemukan. Terima kasih untuk semuanya.
12 March 2008
Membantu
Itu pula sebabnya mengapa ada orang yg kecanduan membantu. Jujur aku pernah mengalami fase itu, membantu orang lain terus dan membuat alasan dari hal itu bahwa aku disibukkan dengan membantu orang lain. Aku belajar hal baru saat kesadaran itu muncul, dan kemudian aku mengambil perspektif baru saat membantu orang lain. Saat aku membantu orang lain, maka aku akan meniru cara Tuhan yaitu memberi tanpa berpikir itu akan kembali. Jadi ayo membantu semua yang kita bisa.