Showing posts with label mahabbahku. Show all posts
Showing posts with label mahabbahku. Show all posts

04 April 2008

Kesempurnaan Perempuan

Pagi ini kuterbangun lebih pagi dari biasanya. Waktu yang kuinginkan untuk bisa bangun dan memulai hari. Ada satu pengalaman menarik saat kumulai hari ini, aku mencium bau khas dari seseorang yang biasanya membantu menyetrika dikostku. Bau badan yang terbiasa untuk bekerja keras dari bangun tidur sampai tidur lagi, bau tubuh yang rela melakukan apapun pekerjaan asal halal untuk menghidupi orang-orang tercinta, bau dari sebuah perjuangan.

Anganku tiba-tiba melayang kepada wanita-wanita yang kusayang nun jauh disana. Ibuku, kakak-kakakku dan nenekku, orang-orang yang sangat kuhormati, kusayangi dan kukagumi. Sungguh hebat apa yang dianugerahkan oleh Allah kepada tubuh wanita itu. Dia memiliki cukup kekuatan untuk menyangga seluruh dunia dan bebannya, tetapi cukup lembut untuk menopang kepala bayi yang terlelap. Tangannya terampil untuk melakukan apapun, dan sangat lembut untuk mengusapkan cinta pada orang-orang yang dikasihinya. Tangis dan tawanya ada bersama orang-orang disekitanya, kekerasan hatinya adalah bentuk kelembutan juga, tempat kembali pulang anak-anak yang tersesat dan lelah menghadapi dunia. Doa dan kasih sayangnya tak pernah terputus untuk berharap yang terbaik bagi orang yang dikasihinya.

Sungguh wanita adalah makhluk istimewa, dengannya pria bisa merasakan surga di dunia, tetapi dengannya pula seorang pria bisa menemui kehancurannya. Maka pagi ini kumulai dengan mendoakan ibu, kakak, dan nenekku karena dengan kasihnya aku yakin bisa menghadapi dunia. Kuberdoa agar aku secepatnya cukup kuat untuk bisa bersama seseorang dari mereka mengarungi kehidupan bersama.

19 February 2008

Menyemai Cinta

Menyemai cinta berarti mencari makna dari setiap kejadian. Bahkan sekedar ucapan yang tak sengaja terlepaspun bisa diartikan berbeda oleh selain kita. Memang mencintai pada akhirnya adalah mencari seseorang yang memampukan kita untuk mengeluarkan segala yang terbaik dari kita.

Bukan untuk mencari seseorang yang sempurna, karena manusia disempurnakan karena ketidaksempurnaannya itu. Selama kita tidak berpaling kepada Rahmat Allah maka apapun kejadiannya itu adalah suatu tanda yang perlu dibaca apa makna dibalik itu semua.

Seringkali kebeningan hati tertutupi oleh ego dan kekerdilan pikiran untuk memaknai yang terjadi. Dan saat itu terjadi maka hanya hati yang mampu memandu setiap keputusan mengarungi kebimbangan.

Jika Tuhan selalu memberi kesempatan kedua untuk hamba-Nya yang masih berniat untuk bertobat, maka siapakah kita yang dengan arogannya tidak menerima seseorang yang telah meminta maaf karena kesalahan yang tak sengaja dia lakukan. Semua yang terjadi akan terlihat keindahannya saat semuanya diniatkan untuk beribadah kepada-Nya.

Maka setiap kejadian, pertemuan, waktu bahkan keputusan yang diambil saat bersama seseorang pada dasarnya bentuk pemahaman kita pada diri sendiri atau kepada apa tujuan kita sebagai manusia. Karena hanya cinta yang akan membawa diri ini menuju kesempurnaan makna dan Ridho-Nya.

10 February 2008

Mengubah Tidak Mungkin Menjadi Mungkin

Pernah mendengar Impossible Qoutient atau ImQ? ini mungkin seperti taraf-taraf kecerdasan lain yang sudah terlebih dulu terkenal. Tetapi pada dasarnya ImQ itu adalah Iman menurut pendapatku setelah membaca buku dengan judul diatas. Buku yang dikarang oleh mantan wartawan kompas yang kemudian banting stir menjadi pengusaha itu sungguh penuh dengan mutiara hikmah. Betapa tidak, buku ini banyak sekali menyajikan kisah-kisah seputar bisnis yang menunjukkan bahwa Al-Quran itu adalah buku panduan bisnis yang paling hebat. Al-Quran ibaratnya adalah literatur sekaligus apotek yang menyediakan segala obat untuk masalah yang ada di dunia ini. Tentu saja ketika kita sakit kita tidak bisa langsung datang ke apotek dan membeli obat sesuka kita, tetapi yang paling tahu obat apa yang paling sesuai dengan penyakit kita adalah dokter. Dan jika Al-Quran adalah apotek maka dokter yang dimaksud adalah para kiai, alim ulama dan orang-orang yang pengetahuan agama dan keistiqamahannya sudah mumpuni.

Bisnis yang telah menjadi penggerak kehidupan, rupanya punya beberapa muka buruk yang disematkannya padanya, seringkali bisnis diibaratkan sebagai perang, tujuan utamanya adalah keuntungan dan ujung-ujungnya adalah sebuah permainan yang terpisahkan dimensinya dari kehidupan spiritual.

Di tahun 2004 ada buku yang cukup menghebohkan hasil penelitian 2 orang konsultan bisnis terkemuka dari amerika berjudul Corporate Mystic. Inti dari buku itu menunjukkan bahwa ternyata di dunia bisnis yang dianggap jauh dari spiritualitas itu para pemimpin puncak dari korporat-korporat besar di Amerika adalah orang-orang yang sangat menjunjung nilai-nilai ketuhanan yang ada didalam diri mereka dalam menjalankan operasional bisnisnya. Layaknya sufi, maka para sufi ini tidak ditemui di gereja, di masjid, vihara atau sinagoge, tetapi mereka dapat ditemui di ruang rapat para direktur perusahaan multinasional atau bahkan di lokasi pabrik yang letaknya entah dimana.

Dari buku corporate mystic itu, penulis buku ini menyimpulkan keunggulan utama dari para sufi modern ini mengandalkan intuisi dalam menjalankan bisnisnya. Hal itu sangat sesuai dengan jalannya dunia bisnis saat ini yang dinamikanya luar biasa cepat sehingga perhitungan-perhitungan bisnis biasa sudah tidak mampu mengikutinya.

Penulis buku ini mengajak pembacanya untuk kembali memahami dan mempelajari hikmah yang terkandung di dalam AL-Quran dan menjalankannya di kehidupan sehari-hari. Ibaratnya para pebisnis itu adalah para pengembara yang menjalani perjalanan di hutan yang lebat lagi gelap sampai saat mereka temukan sinar yang akan memandunya yang terpancar dari AL-Quran. Contoh paling mudah dilihat sekarang adalah tentang bunga bank, bunga bank atau riba adalah sumber dari segala kekacauan ekonomi yang terjadi sekarang. Dan itu sudah dilarang oleh islam 1400 tahun yang lalu. Riba tidak mungkin akan menghasilkan kesejahteraan karena pada dasarnya riba menghasilkan sesuatu dari sesuatu yang tidak ada wujudnya. Dan Islam mempunyai solusi terhadap perekonomian yaitu perdagangan, konsep bagi hasil dan zakat. Tidak ada didalam sejarah bahwa orang yang berzakat akan miskin karena kebanyakan mengeluarkan zakat.

Mendalami dan mempelajari Al-Quran akan lebih sulit jika dilakukan sendiri tanpa ada bimbingan orang yang lebih mengerti hikmah dibalik apa yang diceritakan AL-Quran. Disini peran alim ulama, kyai atau apapun sebutannya terhadap orang yang merupakan para ahli waris Nabi ini. Di buku ini juga disajikan bagaimana para ahli agama ini menjalani kehidupan sehari-harinya, ibaratnya orang pintar maka ada yang sangat pintar, pintar atau sekedar kosmetik saja pengetahuan agamanya. Satu hal yang disarankan oleh penulis buku ini untuk mencari ahli agama yang dapat kita jadikan mentor kita dalam mendalami dan belajar hikmah AL-Quran adalah mencari orang yang benar-benar secara akhlak dan pengetahuan memang pantas menyandang gelar para pewaris nabi, karena orang-orang seperti itu umumnya tidak mau terekspose, memiliki kelebihan-kelebihan yang dikaruniakan Allah langsung dan saat diminta pertolongan tidak pernah membeda-bedakan orang.

Sungguh kaya apa yang disajikan buku ini. Beberapa hikmah yang dapat aku ambil setelah membaca buku ini adalah :
  • Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi Allah untuk seluruh umat manusia dan Al-Quran adalah kalam Allah yang didalamnya termuat kebenaran dan hikmah yang jika dijadikan petunjuk dalam menjalani kehidupan akan membawa kebahagiaan dunia akhirat.
  • Jika Islam adalah agama yang sempurna, maka umat Islam juga punya hak yang sama untuk menikmati kekayaan yang dilimpahkan oleh Allah asal mendapatkannya dengan jalan yang benar.
  • Di dalam kehidupan sehari-hari terdapat hukum-hukum sunatullah yang berlaku untuk setiap manusia, sehingga apapun agama seseorang jika ia mau berusaha maka ia juga akan mendapatkan hasil.
  • Setiap musibah atau kemunduran dalam hidup itu pada dasarnya adalah akibat ulah kita sendiri dan beruntung jika kita diberi musibah darinya karena itu berarti kita sedang dicuci dosanya atau sedang diuji untuk mengetahui kadar keimanan kita kepada-Nya.
  • Jika kita meminta kepada Allah maka niscaya Allah akan menjawabnya, tinggal bagaimana cara memintanya, banyak orang yang selamat saat diuji dalam kesusahan tetapi sedikit sekali yang bisa lulus saat diuji dalam kesejahteraan
  • Untuk mendapat bimbingan dari Allah maka satu hal yang mesti dijaga adalah kebeningan nurani kita, karena dari situlah intuisi akan muncul dan membimbing kehidupan.
  • Untuk doa yang tidak dijawab ada banyak faktor yang bisa menyebabkannya, diantaranya tidak ikhlas, kurang konsisten atau istiqamah, kurang sabar atau bahkan kurang sungguh-sungguh. Pada dasarnya setiap ujian dan cobaan itu adalah cara Allah mengajarkan jiwa kita untuk menjadi lebih tangguh, bersyukur dan ingat kepada-Nya, sehingga kadarnyapun berbeda-beda.
  • Zakat dan pembagian rizki adalah cara Allah menjaga agar kehidupan tetap berjalan dimuka bumi ini dan tidak ada kerusakan. Pemuasan terhadap nafsu dan riba adalah hal sebaliknya yang akan menghancurkan tatanan kehidupan.
  • Saat hikmah Al-Quran sudah menerangi maka kita tidak akan tersesat lagi dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat.
  • Rencanakan kehidupan bukan hanya 5 ,10, 20, 50 tahun saja kehidupan kita, akan tetapi sampai 1000 tahun karena pada dasarnya kehidupan tidak berhenti setelah kita mati karena masih ada akhirat yang kehidupannya kekal.
Sungguh banyak hikmah yang kudapat hari ini, dan apa yang ada ditulisan ini tidak ada apa-apanya dibandingkan apa yang ada dibuku itu. Siapapun yang membaca tulisan ini, ini adalah upaya yang sekedarnya untuk mengingat apa yang didapatkan sehingga diharapkan hikmah ini tidak lekang dari ingatan dan menjadi bahan untuk memaknai nilai manusia.

11 January 2008

RENCANA ALLAH PASTI INDAH

KIetika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain.Aku yang sedang bermain dilantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan.Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain.Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet.

Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut : "Anakku,lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas."

Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu semrawut menurut pandanganku.Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil," Anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu."

Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah,dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali.Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.

Kemudian ibu berkata, "Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, Sebuah pola, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan. Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah, "Allah, apa yang Engkau lakukan?"

Ia menjawab : " Aku sedang menyulam kehidupanmu. " Dan aku membantah," Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?"

Kemudian Allah menjawab, " Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu dibumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu."

NB. jangan melihat dari bawah ke atas, tapi lihatlah dari atas ke bawah. Maka kita akan bersyukur dan bahagia akan kehidupan kita sekarang.Adrenalin kita akan meningkat.

- artikel dari sebuah e-mail, thanks mas erwin -

10 January 2008

Tahun Baru Hijriah

Salah seorang teman pernah berkata betapa tidak konsistennya aku dengan kehidupanku. Sebagai umat Islam harusnya tahun hijriah bukan masehi sebagai penanda hari. Konsekuensi logis dari hal itu tentunya merayakan tahun baru berarti tanggal 1 muharram, bukan 1 januari. Tetapi apa lacur aku lebih banyak lupanya dibandingkan ingatnya tanggal satu Muharram itu kapan. Seperti hari ini, tak ada yang berubah dan spesial di 1 muharram ini. Berbeda dengan 1 Januari yang kuhabiskan bersama teman2 di daerah Paskal dan Bukit Melamun.

Jika mo sedikit iseng, maka lucu juga ya bagaimana melihat ramalan Nabi Besar Muhammad SAW tentang umatnya kelak pelan2 terbukti. Besar dalam jumlah tapi tak punya arti. Salah satunya mungkin termasuk pergantian antar tahun. Lintasan pikiran nakal yang sama dengan kenapa banyak klub malam yang mengadakan ladies night setiap kamis malam, bukan malam yang lain. Apakah ini bagian dari kebiasaan untuk membuat mahzab hedon makin kuat? Karena lagi2 jika mo jadi Islam yang baik maka setiap malam jumat harusnya kita mengaji atau memperbanyak dzikir. Setahuku sih tidak ada pengajian di klab malam...:D Tapi sudahlah Ndik, stop jadi idealis, tetaplah jadi orang realis yang memijak bumi.

Sekarang sih cukuplah aku menjaga hati, pikiran dan tindakan serta ibadahku, karena kata para pakar kepemimpinan, ktika aku sudah mampu mengatur diriku sendiri maka aku akan siap untuk memimpin. Jadi, selamat tahun baru hijriah 1429 H, semoga pergantian tahun membawa kita hijrah dari hal2 dalam diri yang tidak baik menjadi baik. Dalam memaknai arti kita sebagai manusia.

08 November 2007

Kesadaran

Amati apa yg anda pikirkan maka anda akan mampu mengubah segalanya. Sungguh luar biasa bagaimana kita diciptakan, ternyata segala pencapaian kita bisa dilakukan saat adanya kesadaran terhadap apa yg kita pilih, rasakan dan pikirkan. Mungkin itu pula sebabnya mengapa ayat pertama dari alqur’an adalah iqra! Karena proses ini membuat pikiran menjadi sadar dan dari kesadaran itu kita bisa memilih respon kita. Dibuku terbarunya Covey bilang yang membedakan antara orang-orang besar dengan orang biasa adalah bagaimana mereka memanfaatkan kesadaran mereka saat mereka mendapat stimulus dari lingkungan mereka sebelum merersponnya.

Dan sungguh sholat adalah olahraga jiwa, karena disana kita dilatih tuk kembali ke kesadaran kita. Saat-saat yang hilang bukan saat kita tidak memaksimalkannya dengan mengisinya dengan sesuatu yg berharga, tetapi saat kita melakukan sesuatu tanpa kehadiran kesadaran. Dan sholat yang benar akan membawa kita menuju kesadaran itu. Menjadikan kita lebih tenang, lebih produktif, dan terutama adalah saat menyerahkan semuanya yang memberatkan kita saat menjalani hari itu kepada yang memiliki semuanya. Allah SWT.