05 May 2008

pindah ke oktamalandi.wordpress.com

Blog pertamaku ini sudah saatnya dipindahkan, terlalu sering tidak bisa diakses, fitur yg ribet untuk ditambahkan, dan lemot.

Intinya teman2 bisa baca blog gw yg baru di oktamalandi.wordpress.com

10 April 2008

Liverpool Vs Arsenal, aku belajar banyak dari situ.

Menonton pertandingan sepakbola Liga Champion dini hari kemaren tiba-tiba menginspirasiku. Saat itu team yang sedang bertanding adalah Liverpool Vs Arsenal. Dua tim Inggris yang memiliki style permainan agak-agak mirip dan terutama bertenaga sekali. Sudah mencari ciri tim sepakbola asal Inggris bahwa permainan sepak bola itu artinya bermain bertenaga, mengandalkan kecepatan, umpan satu dua sentuhan dan permainan sayap yang atraktif. Sampai sekarang aku masih ingat bagaimana elegannya Steve McManaman atau Ryan Giggs menggiring bola.

Menonton pertandingan dua tim besar selalu saja sarat gengsi, adu cerdik dan benar-benar menguras segala kemampuan pemain. Dan karena aku pernah punya pengalaman coaching tim bola profesional aku jadi menyadari bahwa apapun yang mereka tampilkan dilapangan adalah buah dari disiplin latihan yang mereka lakukan setiap hari. Di dalam pertandingan pada akhirnya bukan skill saja yang berpengaruh terhadap performa suatu tim, jauh lebih dalam daripada itu adalah bagaimana mereka dapat berkonsentrasi dan ketenangan mereka dalam menjalani pertandingan itu. Dua hal itu yang sangat kentara untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenang pertandingan.

Kembali ke pertandingan tersebut, akhirnya Liverpool mampu mengkandaskan Arsenal dengan skor 4-2 ( Bravo Liverpudlian...!!). Dan apa yang aku pelajari dari pertandingan itu adalah bagaimana hukuman bagi hilangnya konsentrasi dan ketenangan adalah kekalahan. Aku juga melihat betapa pemain2 profesional itu benar2 PD dengan kemampuan mereka. Aku melihat bagaimana mereka bisa melakukan kontrol dan passing bola dengan sangat sempurnanya, hampir tidak ada kesalahan oper dalam intensitas pertandingan yg begitu tinggi.

Jadi aku belajar tentang disiplin, semangat untuk memberikan yang terbaik, teamwork, PD dan kerja keras. Aku jadi malu pada diriku saat aku mengeluh, saat mencoba kabur dari permasalahan yang aku hadapi, saat aku tidak percaya pada diri sendiri padahal semua orang percaya padaku. OK saat belajar sudah selesai, sekarang saatnya kembali ke pertandingan hidup, dimana skornya adalah kondisi hidup kita sekarang, wasitnya adalah aturan, dan pemainnya adalah kita dan orang-orang yang mendukung kita. Sekarang saatnya untuk ACTION..!!

04 April 2008

Kesempurnaan Perempuan

Pagi ini kuterbangun lebih pagi dari biasanya. Waktu yang kuinginkan untuk bisa bangun dan memulai hari. Ada satu pengalaman menarik saat kumulai hari ini, aku mencium bau khas dari seseorang yang biasanya membantu menyetrika dikostku. Bau badan yang terbiasa untuk bekerja keras dari bangun tidur sampai tidur lagi, bau tubuh yang rela melakukan apapun pekerjaan asal halal untuk menghidupi orang-orang tercinta, bau dari sebuah perjuangan.

Anganku tiba-tiba melayang kepada wanita-wanita yang kusayang nun jauh disana. Ibuku, kakak-kakakku dan nenekku, orang-orang yang sangat kuhormati, kusayangi dan kukagumi. Sungguh hebat apa yang dianugerahkan oleh Allah kepada tubuh wanita itu. Dia memiliki cukup kekuatan untuk menyangga seluruh dunia dan bebannya, tetapi cukup lembut untuk menopang kepala bayi yang terlelap. Tangannya terampil untuk melakukan apapun, dan sangat lembut untuk mengusapkan cinta pada orang-orang yang dikasihinya. Tangis dan tawanya ada bersama orang-orang disekitanya, kekerasan hatinya adalah bentuk kelembutan juga, tempat kembali pulang anak-anak yang tersesat dan lelah menghadapi dunia. Doa dan kasih sayangnya tak pernah terputus untuk berharap yang terbaik bagi orang yang dikasihinya.

Sungguh wanita adalah makhluk istimewa, dengannya pria bisa merasakan surga di dunia, tetapi dengannya pula seorang pria bisa menemui kehancurannya. Maka pagi ini kumulai dengan mendoakan ibu, kakak, dan nenekku karena dengan kasihnya aku yakin bisa menghadapi dunia. Kuberdoa agar aku secepatnya cukup kuat untuk bisa bersama seseorang dari mereka mengarungi kehidupan bersama.

03 April 2008

Waktu Hidupku

Didalam olah raga kita tidak pernah dikalahkan, yang adalah hanyalah kita kehabisan waktu untuk menang.

- Vince Lombardi-

Itu mungkin hanyalah sekedar perkataan dari seorang pelatih tim football yang terkenal di Amrik sono. Tetapi apa yang terkandung didalam kalimat itu sebenarnya adalah esensi dari kemenangan dalam hidup.

Beberapa hari yang lalu aku memfasilitasi pelatihan untuk sebuah instansi. Pelatihan yang dirancang ini dengan materi dalam dan luar kelas. Materi luar kelas adalah materi yang melibatkan kerjasama tim dan permainan beregu. Singkat cerita aku mendapatkan pelajaran yang berharga saat aku memfasilitasi pelatihan ini. Permainan adalah cerminan dari bagaimana kita menjalani hidup sehari-hari. Trainerku selalu bilang small group adalah cerminan dari fasilitatornya. Dan kali ini trainerku tidak salah lagi, aku melihat ada beberapa kemiripan dalam small groupku dengan sifatku. Ada yang bagus dan ada yang buruk. Tapi pada intinya aku mendapat pelajaran dari bagaimana mereka menyelesaikan tantangan yang dirancang.

Small groupku orangnya sangat analitis, ngeyelan, ragu dalam mengambil tindakan dan suaranya paling kencang, tetapi small group ini juga punya banyak hal positif diantaranya sangat taat pada aturan, tidak mudah menyerah dan saat terjepit juga bisa untuk berpikir kreatif. Jadi small groupku ini benar-benar menggambarkan siapa diriku. Adakalanya aku takut untuk memegang suatu kelompok yang sangat mirip dengan diriku karena aku takut kelompok itu tidak akan bekerja jika mengacu pada diriku. Tetapi kali ini aku bertekad berbeda, aku ingin benar-benar terlibat sepenuhnya, ibaratnya aku berikan sepenuh hatiku. Tidak menyangka akhirnya teamku malah menjadi team yang paling kompak, dan sangat bagus komunikasinya. Bahkan untuk sesi-sesi yang small group lain nampak tidak bekerja, hal itu tidak terjadi di small groupku. Trainerku sampai berkata saat kau berikan hatimu pada teammu, maka teammu akan memberikan segalanya, dan itu yang aku alami.

Pelajaran itulah hal yang terpenting dari training itu, kerja yang optimal hanya akan terjadi saat ada hati didalamnya. Itu yang aku alami, saat aku bekerja dengan seluruh apa yang ada dalam diriku, maka hasil akan mengikuti hasilnya. Aku memang agak melankolis waktu itu karena ada hal luar biasa yang terjadi dalam hubunganku. Sebabnya juga adalah tentang kesungguhan hati untuk memilih suatu pilihan, dan alhamdulillah Allah langsung memberiku pelajaran bahwa tidak peduli pilihan apapun yang aku pilih, selama aku menjalaninya dengan sepenuh hati maka cepat atau lambat hal itu akan menghasilkan. Secara tidak langsung itu menghapus keraguanku terhadap pilihan yang aku ambil. Karena bukan hanya pemahaman yang berasal dari pikiran yang aku dapatkan, tetapi hasilnya secara materi juga langsung aku dapatkan.

Kebetulan small groupku akhirnya menang dalam performing art dan mendapat hadiah. Hal itu sedikit banyak mengobati rasa penyesalanku tidak berhasil membawa mereka untuk menang di permainan lainnya, padahal mereka adalah kandidat kuat untuk menang. Yang membuatku terharu dan bahkan menangis adalah mereka memberikan hadiah yang mereka dapatkan kepadaku. Sungguh hal itu mengagetkan karena selama ini aku tidak pernah merasakan pengalaman luar biasa seperti ini.

Aku lalu berpikir mungkin memang beginilah hidup, Tuhan tahu bagaimana membayar dari setiap usaha yang dilakukan oleh hamba-Nya. Yang menjadi tugas kita sebenarnya hanyalah menyempurnakan ikhtiar dan meluruskan niat kita saja. Kehidupan merupakan suatu system yang kompleks dimana semuanya merupakan bagaimana persangkaan kita padanya. Mensyukuri dan mengambil pelajaran dari setiap kejadian akan membuat hidup kaya dan tidak mudah mengeluh. Jadi seperti pernyataan Vince Lombardi di awal tulisan, jika kehidupan itu adalah waktu yang kita jalani di dunia ini, maka kita tidak akan pernah kalah saat kita tidak menyerah kalah. Tetapi ada satu hal yang perlu kita amati adalah bagaimana kita menjalani setiap waktu yang kita punya, karena kalah menang hanya ditentukan dari seberapa efektif kita memanfaatkan waktu yang ada. Itulah yang membuat aku sangat suka dengan kata-kata dari film Dead Poet Society, Carpe Diem, Vita brevis!! Seize the day, Cherish your Life…:D

23 March 2008

Choose....Vote.....Done....

Manakah yang lebih baik? Mempertahankan sebuah hubungan hanya karena kasihan & perasaan tidak enak atau membiarkan orang itu untuk menderita dengan meninggalkannya?
Pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab, apalagi jika orang terdekat kita yang mengalaminya.

Tak berani aku mengusulkan sesuatu karena aku takut itu akan menambahkan luka. Bagiku setiap orang pasti sudah tahu apa yang terbaik bagi dirinya, sehingga tugas sahabat hanyalah menjadi cermin yang baik untuknya. Cermin yang baik tak akan mengeluh saat dia dihujani keluh kesah, cermin yang baik tak akan menceritakan apa yg disampaikan kepadanya saat ada orang lain yang bercermin. Dan cermin yang baik terutama bisa membuat yang bercermin jadi lebih lega dan tidak mengutuki dirinya sendiri atas semua yang ada di orang itu.

Tetapi akhirnya pertanyaan itu terjawab, bukan oleh kata-kata ataupun sebuah penolakan, tetapi dari serangkaian peristiwa dan perenungan. Dia berkata mungkin ini bukan sebuah jawaban final, karena hanya Tuhan yang tahu tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari. Bagi dia sekarang dia sudah cukup puas terhadap apa yang dia pahami. Bahwa orang yang dicintainya itu pergi sebagai bentuk rasa sayangnya, melecut apa yang ada dalam dirinya untuk bangkit dan menjadi yang terbaik. Menjadi yang terbaik bukan untuk orang lain tetapi untuk dirinya sendiri. Dengan pemahaman itu akhirnya dia kemudian memulai kehidupan yg baru dan menjalani pilihan jalan hidup yg telah ia tentukan dengan mengorbankan banyak hal. Diujung perjuangan itu dia berharap orang yg pernah mencambuknya itu akan ada disana dan memilih untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama. Semoga

21 March 2008

Lesson from my life

Kemarin aku masih ingin menulis tentang stadium generale tentang ibu Menteri Kesehatan yang mencatat sejarah dengan melawan Amerika. Tetapi ternyata dalam kehidupan pribadiku terjadi sesuatu yang luar biasa.

Aku menulis ini ditengah perasaanku yang tidak jelas, tidak terima, sedih sekaligus menyesal. Perasaan yang akan dialami saat kehilangan sesuatu yang paling kita sayang. Sesuatu yang didalamnya kita sudah berjuang dengan sepenuh raga dan jiwa tetapi kemudian hal itu hilang begitu saja dengan beragam kalimat penghibur. Ini adalah pelajaran yang menyakitkan dan benar-benar menguji nilai-nilai yang aku anut dan percaya. Seringkali pelajaran hidup tersamar dalam pekerjaan, kesabaran menghadapi orang-orang sulit, mengikhlaskan kehilangan atau bahkan sekedar kesulitan keuangan. Semua pasti ada 'sesuatu' yang perlu diiqro.

Terimakasih padamu yang mengajarkanku untuk mencintai sepenuh hati, mengerjakan pekerjaan sampai selesai, realistis menghadapi masa depan dan terutama untuk selalu percaya pada diri sendiri. Disiplin adalah suatu bibit kebesaran dan menjalani hidup setiap hari dengan sepenuh-penuhnya adalah suatu yang perlu dijalani sebelum bermimpi untuk mengubah dunia. Terimakasih untuk semua, aku berdoa kita di pertemukan lagi di perlintasan hidup masa depan. Karena Allah pasti memiliki maksud tertentu mengapa kita dipertemukan. Terima kasih untuk semuanya.

12 March 2008

Membantu

Membantu orang itu pada dasarnya adalah fitrah dari setiap manusia. Namun dalam perjalanannya fitrah itu bisa tercemari dengan tujuan yang lebih rendah dari niatan untuk membantu itu sendiri. Keinginan untuk dilihat, merasa dirinya lebih beruntung ataupun perasaan lebih superior dibandingkan orang lain biasanya adalah hal-hal yang tersembunyi dari tindakan menolong seseorang.

Itu pula sebabnya mengapa ada orang yg kecanduan membantu. Jujur aku pernah mengalami fase itu, membantu orang lain terus dan membuat alasan dari hal itu bahwa aku disibukkan dengan membantu orang lain. Aku belajar hal baru saat kesadaran itu muncul, dan kemudian aku mengambil perspektif baru saat membantu orang lain. Saat aku membantu orang lain, maka aku akan meniru cara Tuhan yaitu memberi tanpa berpikir itu akan kembali. Jadi ayo membantu semua yang kita bisa.

Silaturahmi Memperpanjang Rezeki

Kemarin malam, diberanda belakang IIB 8 teman-temanku yang berasal dari 2 organisasi yang berbeda berkumpul untuk membicarakan kemungkinan kolaborasi mereka di suatu acara. Sungguh indah suasana yang terjadi dan dari komunikasi ini walaupun masih belum tahu apa hasil konkretnya

Silaturahmi adalah salah satu jalan memanjangkan rezeki, itu kata yang selalu temanku Sano ucapkan. Dan itu dibuktikan betul oleh teman2ku yang menjadi pengusaha-pengusaha pemula ini. Dengan segala keterbatasan, maka impian akan terwujudkan saat kita bisa menggabungkan segala sumber daya, dan sumber daya yang paling luar biasa adalah teman-teman dan otak. Sungguh bahagia bisa berada diantara teman-teman satu perjuangan.

Ada perasaan haru bahwa diantara sekian keterbatasan dan setelah perjuangan menyelesaikan kuliah di kampus gajah duduk ini, masih ada idealisme yang mereka coba pertahankan dengan segala konsekuensinya. Disaat yang sama teman2 yang lain lebih memilih untuk belajar dan mencari penghidupan dari korporasi2 dunia yang menggerogoti alam Indonesia.

Semua kembali pada pilihan pribadi, dan tidak boleh seorangpun menyalahkan atau membenarkan karena kita bukan Tuhan. Namun ada satu kalimat dari Sano yang bisa direnungkan

" Egois sekali kita saat kita memilih untuk tidak peduli terhadap keadaan bangsa ini dengan berputus asa atau tidak percaya bahwa negara ini masih bisa diperbaiki selama orang-orang didalamnya masih mau berusaha"

Terimakasih Sano, Enang dan teman-teman yang lain atas malam yang mengesankan ini, aku yakin bahwa semuanya akan menimbulkan dampak saat kita bisa berkolaborasi untuk berkontribusi pada bangsa ini. Saatnya sekarang kita bergandeng tangan untuk mencapai tujuan, bukan meributkan cara siapa yang harus dipakai.

10 March 2008

Lakukan apa yang ingin kau lakukan hari ini

Internet, informasi,HP dan TV adalah sebagian kecil gangguan dunia modern yang paling gampang bikin kecanduan. Check email, baca blog atau bales2an SMS adalah kegiatan yang kelihatannya sepele tapi ternyata begitu dijumlah2kan waktu yang dimakannya sangat banyak. Seperti hari ini, tidak sadar aku telah habiskan waktu 6 jam didepan komputer.

Bagaimana mengatasi kecanduan itu, banyak tipsnya, tapi entah kenapa aku tidak pernah menjalaninya dengan sungguh2. Ibaratnya pasien yang membandel apa kata dokter, itulah kalo pinter aja tapi kurang determinasi.

Jadi teringat kata2 bijak yg kupajang di dinding kamarku. GOAL without TIME LIMIT is only DREAM, ama SUCCESS is only DISCIPLINE practice EVERYDAY. Yah dua kata bijak yang bilang bahwa pencapaian itu adalah hasil dari ACTION, dan kesuksesan hanya saat aku persisten terhadap apa yang benar2 aku inginkan.

Jadi ditunggu komentar teman2 yang sudah berhasil mendeterminasi dirinya untuk mencapai apa yang paling diinginkan. Jadi teringat temanku pernah bilang kita mendapat sesuatu saat kita sudah bekerja keras, dan kita tahu apakah kita sudah kerja keras atau belum saat kita sudah bekerja keras. Jadi seperti kata Dead Poet Society. VITA BREVIS...CARPE DIEM!!

26 February 2008

Semua ingin dikenal dan berkontribusi

Semua orang pasti impian terbesarnya adalah untuk menjadi lebih bermakna keberadaannya di dunia ini, Pasti tidak ada satupun orang yang sehat mentalnya mau meninggalkan dunia ini tanpa dikenal oleh manusia lainnya. Itu sebabnya kenapa fenomena nge-blog dan situs social networking - seperti friendster, multiply, dll - menjadi sesuatu yang booming beberapa tahun ini. Internet memang menjadi katalis perubahan interaksi sosial.

Aku berani bertaruh bahwa banyak dari yang membaca blog ini pernah mengalami kejadian sibuk chatting lewat IM atau YM dengan orang yang bahkan ada disebelah kita. Suasana sepi ditingkahi dengan suara ketikan keyboard dan tiba-tiba ada meledak suara tawa. Seru sekali dan beruntung aku mengalaminya juga, hehehehe..:D

Kembali kepada keinginan untuk berarti, mulai dari perubahan organisasi atau fenomena di internet semuanya semakin bergeser membuat manusia semakin dimanusiakan keberadaannya. Setiap pendapat didengarkan, semua cerita diapresiasi bahkan sekarang tidak perlu menjadi penulis terkenal dulu untuk bisa menjual bukunya. Fenomena Blog dan pendekatan appreciative inquiry adalah contoh kecil bahwa semakin mengglobal dunia, maka nilai pendapat dan cerita semakin tinggi. Karena akhirnya kita susah sekali untuk menyerap semua informasi dan kemudian memilih pendapat, saran atau cerita dari orang-orang yang kita percaya.

Pada akhirnya integritas seseorang lah yang akan menentukan seberapa jauh dia akan dikenal dan dinilai berkontribusi dalam masyarakat. Itu sebabnya mengapa korupsi dan intransparansi menjadi sangat usang dan akan membawa komunitas yang masih melakukannya lambat laun akan menuju kehancuran. Dan pendidikan semakin membawa perannya yang penting sebagai investasi yang paling tidak mungkin merugi.

Memiliki Kehilangan

Tak mampu melepasnya walau sudah tak ada
Hatimu tetap merasa masih memilih dia
Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya

Pernahkah kau mengira kalau dia kan sirna
Walau kau tak percaya dengan sepenuh jiwa
Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya

Pernahkah kau mengira kalau dia kan sirna
Walau kau tak percaya dengan sepenuh jiwa
Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya

- Memiliki Kehilangan, Letto -

Kita seringkali tidak pernah tahu betapa berharga sesuatu itu sampai kita kehilangan atau hampir kehilannya. Lagu Letto ini begitu indah menggambarkan hal itu. Aku juga baru mengalaminya 7 hari yang lalu, saat aku hampir kehilangan seseorang yang begitu aku cintai.

Tuhan begitu baik padaku, karena dia mengirimkan salah satu malaikat-Nya untuk mengajarkan arti sebuah cinta, komitmen dan prioritas. Kebeningan hati seorang wanita yang akan membimbing seorang pria untuk melangkah menuju apa yang terbaik didalam dirinya. Begitu pula kepercayaannyalah yang akan mengasah jiwa seorang pria untuk kuat merentang jalan terpanjang dan lautan terluas. Terima kasih untuk matahariku yang telah memberi seuntai hikmah dari hidupku ini.

Denganmu akhirnya aku kembali tahu apa yang penting dalam hidupku. Denganmu aku kembali yakin kepada diriku sendiri, denganmu aku merasa punya teman belajar untuk memaknai hidup. Denganmu segala rasa menjadi utuh dan tahu untuk menjadi yang terbaik.

Terimakasih Andini Wuriastuti Mulyandari.

19 February 2008

Menyemai Cinta

Menyemai cinta berarti mencari makna dari setiap kejadian. Bahkan sekedar ucapan yang tak sengaja terlepaspun bisa diartikan berbeda oleh selain kita. Memang mencintai pada akhirnya adalah mencari seseorang yang memampukan kita untuk mengeluarkan segala yang terbaik dari kita.

Bukan untuk mencari seseorang yang sempurna, karena manusia disempurnakan karena ketidaksempurnaannya itu. Selama kita tidak berpaling kepada Rahmat Allah maka apapun kejadiannya itu adalah suatu tanda yang perlu dibaca apa makna dibalik itu semua.

Seringkali kebeningan hati tertutupi oleh ego dan kekerdilan pikiran untuk memaknai yang terjadi. Dan saat itu terjadi maka hanya hati yang mampu memandu setiap keputusan mengarungi kebimbangan.

Jika Tuhan selalu memberi kesempatan kedua untuk hamba-Nya yang masih berniat untuk bertobat, maka siapakah kita yang dengan arogannya tidak menerima seseorang yang telah meminta maaf karena kesalahan yang tak sengaja dia lakukan. Semua yang terjadi akan terlihat keindahannya saat semuanya diniatkan untuk beribadah kepada-Nya.

Maka setiap kejadian, pertemuan, waktu bahkan keputusan yang diambil saat bersama seseorang pada dasarnya bentuk pemahaman kita pada diri sendiri atau kepada apa tujuan kita sebagai manusia. Karena hanya cinta yang akan membawa diri ini menuju kesempurnaan makna dan Ridho-Nya.

18 February 2008

Renungan Kesia-siaan

Beberapa hari ini begitu banyak kata-kata yang melintas didalam kepala. Semuanya meminta perhatian, semuanya minta didahulukan. Begitulah jika tidak ada tuntutan dari luar atau dari dalam diri sendiri. Tidak ada rutinitas yang membentuk hari, sehingga waktu kemudian terbuang dengan sia-sia. Kusangkal itu bahwa aku melakukannya hal yang tidak sia-sia, jadi kubiarkan saja itu terjadi.

Sekarang hari Senin, hari yang dibenci oleh pekerja, tetapi hari biasa bagi semua orang yang sudah menerima dirinya apa adanya. Kebiasaan itu membelenggu saat semuanya tidak dimaknai. Agenda dan lembaran kegiatan pada akhirnya juga tidak banyak membantu karena itu hanya menjadi pengingat tanpa gigi dan kekuatan.

Determinasi dan kedisiplinan adalah yang kubutuhkan saat ini terjadi, bukan sekedar kegiatan untuk mengisi hari atau pertemuan dengan kawan untuk sekedar melepaskan kesepian. Dari dalam diri aku ingin berguna, tetapi keinginan tanpa komitmen ibarat tubuh tanpa jiwa dan pekerjaan tanpa hasil.

Tenangkan diri, lingkupi dengan keheningan dan biarkan hati ini yang berbicara. Karena seringkali aku lupa bahwa sebenarnya hatilah panglima tubuh dan dia tahu apa yang paling aku inginkan dan apa yang terbaik yang mungkin terjadi. Sehingga nanti tak ada rasa kesia-siaan lagi, dan pada akhirnya semua orang bisa berkaca dari apa yang kualami untuk sekedar berbagi dan tak terjebak dalam keadaan yang sama

- Setelah obrolan dengan seorang kawan, thanx for your support-

13 February 2008

Kata-katamu adalah doamu

Beberapa bulan yang lalu film dan buku yang paling sering direkomendasikan untuk dilihat atau dibaca adalah The Secret. Buku dan film yang konon katanya mengungkap rahasia ribuan tahun yang membuat beberapa orang lebih berkuasa dan menghasilkan lebih banyak dibandingkan orang kebanyakan.

Aku tidak akan membahas film atau buku itu, karena sudah banyak sekali orang-orang yang mengulas atau memaknai buku dan film ini. Aku ingin menulis tentang apa yang selama ini aku percaya yaitu tentang kebiasaan kita berkata-kata. Konsep ini sederhananya adalah pikiran menarik pikiran yang sejenis, dan kata-kata sebagai bentuk mengkomunikasikan pikiran memegang peranan penting. Karena itu aku merasa bahwa kata-kata adalah sebentuk doa.

Keahlian berbicara pada umumnya adalah keahlian yang pertama kali dipelajari dirumah, disamping keahlian berjalan diatas dua kaki. Keahlian ini seringkali tidak dipahami sebagai sebuah keahlian, sehingga kita lupa bahwa bicara pada dasarnya adalah suatu anugerah. Anugerah ini juga seringkali tidak kita syukuri dan digunakan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat.

Manusia adalah makhluk kebiasaan, dan seringkali apa yang sering kita dengar maka itupun yang akan jadi kebiasaan bicara. Jika seorang anak kecil sering dibilang bodoh, maka bodohlah dia, jika dia sering dibentak atau orang tuanya berkata-kata kasar, maka kasarlah perangai anak itu. Memang tidak semua orang pada akhirnya tumbuh sesuai dengan lingkungan mereka tumbuh, karena manusia punya pilihan untuk berubah.

Sayang sekali mengubah kebiasaan bukan sesuatu yang mudah. Dibutuhkan waktu dan keinginan yang kuat untuk berubah. Kehadiran seorang guru atau komunitas akan mempercepat proses itu. Bagiku trik yang paling sederhana adalah menjaga kesadaran, kesadaran untuk memilih kata apa yang akan dikeluarkan. Aku masih pembelajar pemula dalam hal ini, tetapi aku bahagia telah memilih jalan ini dalam komunikasiku dengan orang lain. Karena dari situ banyak cinta dan kehangatan telah menemani kehidupanku selama ini.

Akan menjadi hal yang menantang bagi orang-orang yang tidak biasa mengungkapkan perasaannya untuk mulai memilih kata-kata dan memuati kata-katanya dengan emosi yang cuukp, tetapi dampak dari hal itu sesuatu yang luar biasa. Latihan sederhananya cukup mulai membiasakan tiga kata sederhana yaitu ' Terimakasih' , 'Maaf' dan 'Tolong'. Praktekkan selama seminggu dan apa yang teman-teman alami dan rasakan selama masa itu. Aku tak sabar menunggu komentar dan cerita teman-teman

12 February 2008

Tips dari Masa kecilku

Hampir lima jam aku menghabiskan waktu untuk berselancar di internet. Apakah ini kecanduan atau bukan, aku tak tahu. Banyak sekali artikel menarik yang aku baca hari ini. Jadi semangat untuk mulai posting di blog sendiri

Aku teringat beberapa trik kecil yang yang mungkin berguna :
  1. Buat yang jago molor dan susah sekali bangun jika hanya mengandalkan jam weker, maka masukkan saja jam weker -yang sudah diset tentunya- kedalam gentong atau vas bunga yang cukup. Ini akan membuat suara yg dihasilkan jadi lebih keras, disamping untuk mematikannya butuh usaha lebih...:p
  2. Buat yang suka masuk angin atau mabuk perjalanan, sebelum berangkat tempelkan salonpas atau koyo ke pusar, dijamin anginnya akan dipaksa keluar. Tapi setelah dilepas, jangan coba2 mencium koyonya...:D dan tidak disarankan untuk memakai koyo yang jenis paling panas, cukup yang panasnya sedang atau tidak panas saja.
  3. Buat yang suka masak, tapi sering menangis saat mengupas atau mengiris bawang merah, maka coba perciki dulu bawang dengan air jeruk nipis. Langsung deh menangis bombay tidak akan terjadi.
Itu saja tips untuk hari ini, ternyata berbagi itu tidak begitu sulit

11 February 2008

Kesadaran Uang

Akhir-akhir ini blog yang paling sering aku baca adalah blog yang berhubungan dengan keuangan pribadi, mulai dari yang menyarankan tips dan trik untuk mengurangi pengeluaran sampai blog yang berhubungan psikologi manusia yang berhubungan dengan uang dan kekayaan.

Satu mantra ajaib yang selalu didengungkan oleh blog-blog itu adalah jika ingin kaya maka belanjakan lebih sedikit dari apa yang didapatkan, intinya hidup hemat. Dari kecilpun anak-anak Indonesia sudah diajarkan paribahasa hemat pangkal kaya. Tapi kenapa bangsa ini semakin lama utangnya semakin menumpuk?

Ternyata inti dari menjadi kaya bukan saja hidup hemat dan rajin menabung, tetapi cenderung pada kesadaran kita tentang uang.
Kesadaran uang disini artinya adalah seberapa besar yang kita peroleh, seberapa besar yang kita keluarkan dan terutama apakah kita sudah mempersiapkan uang untuk kejadian-kejadian tak terduga dan hari tua.

Kesadaran itu yang jarang dimiliki oleh anak-anak muda bangsa ini. Bukan hal yang aneh khan jika melihat pelayan toko HaPe punya HaPe yang jauh lebih canggih dari pada yang beli?
Aku bukannya melarang orang-orang yang ingin menikmati kemewahan-kemewahan dalam hidup mereka, tetapi tujuan aku menulis ini adalah mengingatkan diri sendiri bahwa menjaga kesadaran tentang uang itu adalah kunci untuk menjadi sejahtera secara keuangan. Boleh saja sewaktu-waktu kita memiliki barang-barang mewah, tetapi sadar ga sih kadang kepemilikan itu adalah suatu penjara? Kemana-mana jadi tak tenang dan sepertinya walaupun kita sudah punya barang paling canggih atau paling mahal diantara teman-teman, tetap saja kebanggaan itu tidak bertahan lama.

Jadi mengikuti gaya hidup orang kaya, umumnya mereka adalah orang-orang yang paling betah untuk menunda kesenangan mereka untuk tujuan yang lebih besar, dan terutama mereka tahu sekali bagaimana membuat uang bekerja keras untuk mereka. Musuh terbesar untuk kesadaran uang ini adalah iklan, karena memang iklan secara ilmiah memang diciptakan untuk membuat kita tidak puas dan ingin membeli.


Aku juga sering mendengar teman-temanku yang dikaruniai pekerjaan bagus dengan gaji yang bagus pula, pada akhir bulan bingung gaji mereka tidak bersisa. Untuk mereka aku kadang suka bertanya apakah mereka punya catatan pengeluaran mereka? Karena kecuali dia adalah orang yang sangat beruntung mereka adalah keturunan konglomerat yang uangnya tidak akan habis tujuh turunan, maka hal yang mesti dilakukan adalah meningkatkan kesadaran akan uang dan tahu bagaimana memanfaatkan uang yang ada untuk memudahkan hidup kelak. Sebab kerelaan untuk berkorban itu bukan sekedar semangat dan janji untuk dijalani beberapa saat, tetapi lebih pada disiplin dan kebiasaan yang perlu dilatih terus menerus.


Jika teman-teman sering maen Cashflow game -klik disini untuk baca postingku tentang permainan ini- dari Robert T. Kiyosaki maka pelajaran tentang ini akan mudah untuk terlihat, dan menjadi kaya itu adalah sesuatu yang semua orang bisa lakukan dan bukan suatu kebetulan.

10 February 2008

Mengubah Tidak Mungkin Menjadi Mungkin

Pernah mendengar Impossible Qoutient atau ImQ? ini mungkin seperti taraf-taraf kecerdasan lain yang sudah terlebih dulu terkenal. Tetapi pada dasarnya ImQ itu adalah Iman menurut pendapatku setelah membaca buku dengan judul diatas. Buku yang dikarang oleh mantan wartawan kompas yang kemudian banting stir menjadi pengusaha itu sungguh penuh dengan mutiara hikmah. Betapa tidak, buku ini banyak sekali menyajikan kisah-kisah seputar bisnis yang menunjukkan bahwa Al-Quran itu adalah buku panduan bisnis yang paling hebat. Al-Quran ibaratnya adalah literatur sekaligus apotek yang menyediakan segala obat untuk masalah yang ada di dunia ini. Tentu saja ketika kita sakit kita tidak bisa langsung datang ke apotek dan membeli obat sesuka kita, tetapi yang paling tahu obat apa yang paling sesuai dengan penyakit kita adalah dokter. Dan jika Al-Quran adalah apotek maka dokter yang dimaksud adalah para kiai, alim ulama dan orang-orang yang pengetahuan agama dan keistiqamahannya sudah mumpuni.

Bisnis yang telah menjadi penggerak kehidupan, rupanya punya beberapa muka buruk yang disematkannya padanya, seringkali bisnis diibaratkan sebagai perang, tujuan utamanya adalah keuntungan dan ujung-ujungnya adalah sebuah permainan yang terpisahkan dimensinya dari kehidupan spiritual.

Di tahun 2004 ada buku yang cukup menghebohkan hasil penelitian 2 orang konsultan bisnis terkemuka dari amerika berjudul Corporate Mystic. Inti dari buku itu menunjukkan bahwa ternyata di dunia bisnis yang dianggap jauh dari spiritualitas itu para pemimpin puncak dari korporat-korporat besar di Amerika adalah orang-orang yang sangat menjunjung nilai-nilai ketuhanan yang ada didalam diri mereka dalam menjalankan operasional bisnisnya. Layaknya sufi, maka para sufi ini tidak ditemui di gereja, di masjid, vihara atau sinagoge, tetapi mereka dapat ditemui di ruang rapat para direktur perusahaan multinasional atau bahkan di lokasi pabrik yang letaknya entah dimana.

Dari buku corporate mystic itu, penulis buku ini menyimpulkan keunggulan utama dari para sufi modern ini mengandalkan intuisi dalam menjalankan bisnisnya. Hal itu sangat sesuai dengan jalannya dunia bisnis saat ini yang dinamikanya luar biasa cepat sehingga perhitungan-perhitungan bisnis biasa sudah tidak mampu mengikutinya.

Penulis buku ini mengajak pembacanya untuk kembali memahami dan mempelajari hikmah yang terkandung di dalam AL-Quran dan menjalankannya di kehidupan sehari-hari. Ibaratnya para pebisnis itu adalah para pengembara yang menjalani perjalanan di hutan yang lebat lagi gelap sampai saat mereka temukan sinar yang akan memandunya yang terpancar dari AL-Quran. Contoh paling mudah dilihat sekarang adalah tentang bunga bank, bunga bank atau riba adalah sumber dari segala kekacauan ekonomi yang terjadi sekarang. Dan itu sudah dilarang oleh islam 1400 tahun yang lalu. Riba tidak mungkin akan menghasilkan kesejahteraan karena pada dasarnya riba menghasilkan sesuatu dari sesuatu yang tidak ada wujudnya. Dan Islam mempunyai solusi terhadap perekonomian yaitu perdagangan, konsep bagi hasil dan zakat. Tidak ada didalam sejarah bahwa orang yang berzakat akan miskin karena kebanyakan mengeluarkan zakat.

Mendalami dan mempelajari Al-Quran akan lebih sulit jika dilakukan sendiri tanpa ada bimbingan orang yang lebih mengerti hikmah dibalik apa yang diceritakan AL-Quran. Disini peran alim ulama, kyai atau apapun sebutannya terhadap orang yang merupakan para ahli waris Nabi ini. Di buku ini juga disajikan bagaimana para ahli agama ini menjalani kehidupan sehari-harinya, ibaratnya orang pintar maka ada yang sangat pintar, pintar atau sekedar kosmetik saja pengetahuan agamanya. Satu hal yang disarankan oleh penulis buku ini untuk mencari ahli agama yang dapat kita jadikan mentor kita dalam mendalami dan belajar hikmah AL-Quran adalah mencari orang yang benar-benar secara akhlak dan pengetahuan memang pantas menyandang gelar para pewaris nabi, karena orang-orang seperti itu umumnya tidak mau terekspose, memiliki kelebihan-kelebihan yang dikaruniakan Allah langsung dan saat diminta pertolongan tidak pernah membeda-bedakan orang.

Sungguh kaya apa yang disajikan buku ini. Beberapa hikmah yang dapat aku ambil setelah membaca buku ini adalah :
  • Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi Allah untuk seluruh umat manusia dan Al-Quran adalah kalam Allah yang didalamnya termuat kebenaran dan hikmah yang jika dijadikan petunjuk dalam menjalani kehidupan akan membawa kebahagiaan dunia akhirat.
  • Jika Islam adalah agama yang sempurna, maka umat Islam juga punya hak yang sama untuk menikmati kekayaan yang dilimpahkan oleh Allah asal mendapatkannya dengan jalan yang benar.
  • Di dalam kehidupan sehari-hari terdapat hukum-hukum sunatullah yang berlaku untuk setiap manusia, sehingga apapun agama seseorang jika ia mau berusaha maka ia juga akan mendapatkan hasil.
  • Setiap musibah atau kemunduran dalam hidup itu pada dasarnya adalah akibat ulah kita sendiri dan beruntung jika kita diberi musibah darinya karena itu berarti kita sedang dicuci dosanya atau sedang diuji untuk mengetahui kadar keimanan kita kepada-Nya.
  • Jika kita meminta kepada Allah maka niscaya Allah akan menjawabnya, tinggal bagaimana cara memintanya, banyak orang yang selamat saat diuji dalam kesusahan tetapi sedikit sekali yang bisa lulus saat diuji dalam kesejahteraan
  • Untuk mendapat bimbingan dari Allah maka satu hal yang mesti dijaga adalah kebeningan nurani kita, karena dari situlah intuisi akan muncul dan membimbing kehidupan.
  • Untuk doa yang tidak dijawab ada banyak faktor yang bisa menyebabkannya, diantaranya tidak ikhlas, kurang konsisten atau istiqamah, kurang sabar atau bahkan kurang sungguh-sungguh. Pada dasarnya setiap ujian dan cobaan itu adalah cara Allah mengajarkan jiwa kita untuk menjadi lebih tangguh, bersyukur dan ingat kepada-Nya, sehingga kadarnyapun berbeda-beda.
  • Zakat dan pembagian rizki adalah cara Allah menjaga agar kehidupan tetap berjalan dimuka bumi ini dan tidak ada kerusakan. Pemuasan terhadap nafsu dan riba adalah hal sebaliknya yang akan menghancurkan tatanan kehidupan.
  • Saat hikmah Al-Quran sudah menerangi maka kita tidak akan tersesat lagi dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat.
  • Rencanakan kehidupan bukan hanya 5 ,10, 20, 50 tahun saja kehidupan kita, akan tetapi sampai 1000 tahun karena pada dasarnya kehidupan tidak berhenti setelah kita mati karena masih ada akhirat yang kehidupannya kekal.
Sungguh banyak hikmah yang kudapat hari ini, dan apa yang ada ditulisan ini tidak ada apa-apanya dibandingkan apa yang ada dibuku itu. Siapapun yang membaca tulisan ini, ini adalah upaya yang sekedarnya untuk mengingat apa yang didapatkan sehingga diharapkan hikmah ini tidak lekang dari ingatan dan menjadi bahan untuk memaknai nilai manusia.

Teman terbaik

Teman adalah hadiah terbesar dari Tuhan untuk manusia. Aku tak bisa membayanngkan jika aku hidup tanpa ada teman disekitarku. Pertemanan itu sendiri seperti layaknya bunga yang akan layu saat tidak disirami dan diperhatikan, tapi akan mekar indah mewangi saat dicurahi rasa cinta. Seringkali pertemananku terlupakan karena aku lupa untuk tetap menjalin kontak dengan mereka, atau akibat-akibat lain karena kurangnya perhatian.

Hari ini aku baru saja bersama menghabiskan waktu dengan seorang yang sedang gundah karena ada dua hal besar dalam hidupnya yang meresahkan. Pertama tentang Sidang Tugas Akhir, yang kedua tentang Asmara. Dua hal yang umum, yang siapapun mungkin pernah mengalaminya. Saat aku bersamanya aku tiba-tiba bertanya apa arti seorang teman?

Ada beberapa definisi yang ingin aku sampaikan :
  1. Apakah dia memang akan ada saat dia membutuhkannya?
  2. Apakah dia orang yang akan terus percaya pada dia bahwa dia orang yang hebat, berharga dan pintar untuk mengambil keputusan yang mempengaruhi hidupnya dan tak segan untuk menendangnya demi melihat temannya bangkit dan meraih impiannya?
  3. Apakah dia hanya akan menjadi sekedar tong sampah untuk semua keluh kesah, dan berharap dia membelai-belai kita dengan apa yang ingin kita dengar untuk sejenak melupakan masalah kita.
  4. Atau dia sekedar teman yang menyenangkan untuk diajak jalan menikmati keriaan dan entah kemana saat kita membutuhkannya?
Jika aku disuruh memilih maka aku akan menjadi teman yang nomor 2. Bagiku seorang yang sudah cukup dewasa pasti akan tahu keputusan apa yang terbaik untuk dirinya sendiri. Karena selain Tuhan hanya dia yang tahu apa yang ada dipikiran dan hati dia. Itu niatku, tapi seringkali teman-temanku salah tangkap terhadap apa yang aku sampaikan. Itu berarti aku masih harus belajar untuk membungkus apa yang ingin aku sampaikan agar niatku dapat terwujud

Tiba-tiba muncul satu pertanyaan sederhana tentang arti seorang teman. Dan aku ingin berbagi bersama disini, pertanyaannya apa yang aku harapkan dilakukan sahabat terbaikku saat aku berada dalam titik terendah hidupku? Itu pertanyaanku untuk pembaca, jadi silahkan tinggalkan komentar dan pendapat dari pertanyaan diatas diblog ini.

Memenuhi keinginan semua harapan seseorang pada kita adalah suatu kemustahilan, sama halnya dengan menjadi sempurna. Tetapi usaha untuk menuju kesempurnaan adalah perjalanan yang layak untuk dilakukan.

09 February 2008

Permainan Tradisional

Hari Sabtu yg mendung adalah momen yang pas untuk bermain permainan tradisional dengan teman-teman. Teman-temanku sekarang yang berasal dari seluruh penjuru tanah air dan sekarang udah pada gede. Layaknya anak kecil kita bermain boy-boy-an, dan galah asin atau kerennya go back through door (a.k.a gobak sodor...:p). Minggu ini berarti kami bermain dua kali permainan ini dan beberapa permainan tradisional lainya. Tujuannya sih mulia, kami tidak ingin hanya mencaci dan menyesal saat nanti permainan ini diaku oleh negara lain sebagai kebudayaan mereka dan terutama mempopulerkan permainan ini lagi kepada adek-adek kami. Takutnya mereka lebih akrab dengan winning eleven atau ragnarok dibandingkan permainan tradisional. Rencananya April kami akan membuat olimpiade permainan tradisional dengan mengundang SD-SD sekitaran Bandung Kota.

Bermain permainan itu sekarang terasa berbeda dibandingkan bermain saat kecil dulu. Sekarang mungkin karena udah pada pinter dan gamau kalah makanya mainnya begitu cepat dan kemenangan yang utama (didikan ITB ni...LHO!!:). Tapi sekarang jauh lebih sedikit ngeyel-ngeyelannya (aduh susah sekali cari padanan kata yg pas untuk yg satu ini)
dibandingkan dulu, dan satu lagi stamina sudah termakan umur -dulu sepertinya mo lari-lari berapa jam pun kagak ada capeknya..:p-.

Tapi unsur menyenangkan dari permainan ini masih saja tersisa, entah karena ini merupakan sisa-sisa kenangan masa kecil atau memang dasarnya kami adalah anak kecil yg terperangkap di dalam tubuh orang dewasa..:D. Aku bersyukur tinggal di Indonesia yang mempunyai beragam permainan dan bisa menggunakan apa saja yang ada disekitar kami untuk bermain dan bersenang-senang. Entah bagaimana dengan adek-adek sekarang, tetapi dulu itu berkotor-kotor, main bersama teman-teman dan berimajinasi dengan apa yang kami mainkan adalah suatu kesenangan yang tidak tergantikan oleh apapun. Karena itu semoga apa yg sedang kami rintis ini akan berguna untuk kelestarian budaya bangsa.

08 February 2008

Pendidikan finansial, pelajaran terbaik bagi setiap orang

Setelah membaca buku Robert T. Kiyosaki dan Donald J. Trump yang berjudul Why We Want You To Be Rich ada satu pelajaran penting yang membuatku menuliskan judul diatas. Sayangnya pelajaran paling penting dalam hidup itu tidak diajarkan di sekolah. Pendidikan finansial bukan hanya tentang angka, karena matematika anak kelas 4 SD pun sudah cukup sebagai bekal jika pendidikan finansial itu tentang angka saja. Dari pemahamanku sampai sekarang, semakin menyadari bahwa pendidikan finansial lebih cenderung pada pendidikan tentang kecerdasan emosi, disiplin dan kebiasaan.

Lebih parah lagi, banyak sekali konsep yang salah tentang uang, orang kaya dan pekerjaan.

Contoh dari masa kecilku tentang orang kaya adalah orang kaya itu pelit, orang kaya itu adalah orang yang suka memanfaatkan orang lain, orang kaya dapat kekayaannya dari jalan yang tidak benar, orang kaya itu hidupnya tidak bahagia.

Konsepsi salah tentang uang dari masa kecilku antara lain : uang itu kotor -jadi kalo habis pegang uang jangan langsung makan, cuci tangan dulu-, uang itu susah dicari, uang itu tidak tumbuh di pohon, uang itu sumber kejahatan.

Jika tentang pekerjaan, konsepsi salah yang aku pelajari bahwa kerja itu untuk cari uang, sekolah yang pinter supaya dapat kerjaan yang bagus, kerja keras dan jangan lupa menabung untuk hari tua.

konsep-konsep diatas itu mungkin tidak sepenuhnya salah, tapi sudah tidak cocok lagi untuk jaman sekarang. Konsep ini sangat cocok saat komputer dan internet masih barang yang sangat langka, tidak ada persaingan global, dan negara masih jelas batas-batasnya. Sekarang aturannya sudah sangat berubah sejak komputer, handphone dan internet jadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Beruntung aku mencecap kesempatan sekolah yang lebih baik dibandingkan kedua orang tuaku, dan terutama melihat paradigma yang berbeda dibandingkan orang tuaku. Dari apa yang aku baca, alami dan rasakan akhirnya aku punya konsepsi sendiri tentang uang, orang kaya dan pekerjaan.

Bagiku uang itu tidak lebih dari sekedar alat tukar dan pencatat nilai, sebab jika uang tidak diletakkan seperti itu maka aku takut tergelincir menghambakan diri kepada uang. Uang akan mempermudah hidup, that's it..!! Tapi harta sesungguhnya adalah apa yang ada didalam kepala dan hati kita.

Sedangkan orang kaya sebenarnya adalah orang yang bersyukur terhadap apa yang dia miliki, dan nilainya adalah seberapa besar dia bermanfaat bagi orang lain. Orang kaya bagiku adalah orang yang paling kreatif, membantu orang lain paling banyak, bekerja paling keras dan cerdas, paling jujur dan paling bisa memanfaatkan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya.

Kerja sekarang aku memaknainya sebagai bentuk pengabdian kita kepada kehidupan, sarana beribadah dan uang adalah hasil samping dan pekerjaan. Kerjakan apa yang kita sukai dan lakukan sebaik-baiknya hal itu maka uang akan mengikuti nantinya, itu nasehat terbaik yang pernah aku dapatkan dari salah satu ibuku tercinta. Hidup kita 1/3 nya dihabiskan dalam kerja yang kita pilih, jadi sungguh sayang jika waktu itu dibuang mengerjakan sesuatu yang tidak kita cintai, mungkin memilih pekerjaan pada akhirnya sama pentingnya seperti mencari pasangan hidup.

Kembali ke judul semula, penulis buku itu menganjurkan bahwa sebagai orang yang bertanggung jawab kepada hidup kita sendiri, maka pendidikan finansial adalah hal yang mutlak menjadi tanggung jawab kita untuk mengembangkannya. Pada postinganku selanjutnya aku akan meresensi apa saja yang mereka pesankan dari buku itu untuk semua orang.

Perjalanan 41 jam (bagian 2)

Setelah menginap di pool travel bandara di kawasan Semanggi, dan dicederai janjinya karena akhirnya travel kami berangkat kembali menuju bandara pukul 5 pagi. Aku masih bersyukur karena ternyata nanti aku baru tahu karena aku menginap di pool travel itu akhirnya aku dapat tidur nyenyak dan dapat makan nasi dengan layak. Berbeda dengan dua orang temanku yang menghabiskan malamnya tanpa bisa makan, minum dan buang air dengan nyaman.

Jam 5 pagi travel kita berangkat lagi, dan mengejutkan karena ternyata jalur yang diambil sama dengan jalur kmarin. Dalam hati langsung berharap semoga banjir dikawasan itu berhenti. Tetapi tanda-tanda tak baik langsung terlihat di ujung jalan, saat antrian kendaraan tidak bergerak sama sekali. Kontak dengan salah satu teman yang sudah sampai bandara terlebih dulu aku mendapat info bahwa tiket yang kemarin masih bisa digunakan dan pesawat berangkat jam 12.50 siang. Mungkin karena memang kurang tidur akhirnya aku tertidur di bus cukup lama, dan baru bangun setelah jam 9. Rupanya banjir belum benar2 surut, karena selama aku tidur itu mobil baru bergerak sejauh 100 meter. Jam 10 pagi kepanikan mulai menghinggapiku, karena dengan laju kendaraan yang seperti ini kemungkinan aku sampai bandara sebelum jam 10 harapannya akan sangat tipis. Akhirnya aku putuskan untuk berjalan kaki sebentar sambil melihat kondisi lapangan.

Ternyata jarak menuju bandara sudah tidak jauh lagi, dan akhirnya kuputuskan untuk berjalan kaki dan menembus banjir. Kemudian muncul penyesalan dalam diri saat tahu dimana kendaraan kami putar arah kemarin itu jaraknya sudah sangat dekat dan jika saja kemarin aku berani menembus banjir maka dapat dipastikan aku hari ini sudah di Semarang Ternyata 5 jam perjalanan kami pagi ini jarak yang berhasil ditempuh tidak sampai setengah jarak kendaraan kami akhrinya berputar arah kemarin. Dengan pasang tampang sok tahu dan sok ga butuh aku menawar ojek gerobak untuk menembus banjir yang walaupun tak dalam, tapi malas juga untuk diseberangi dengan melihat kondisi airnya. Kesepakatan tercapai, untuk ojek gerobak itu aku membayar 10.000, dan itulah pengalamanku seumur-umur naik odong-odong. Disebelahku ada dua mbak cantik yang malah foto-foto dan seolah-olah sedang menikmati pelesir menggunakan yatch. Hehehe benar-benar luar biasa bangsaku ini, masih bisa mengambil kesenangan di kala hidupnya susah.

Sampai seberang genangan, aku mencari ojek yang mau mengantarkanku ke bandara. Dan harga kepepet itu memang mahal sekali, tukang ojek pada jual mahal tidak mau ditawar kurang dari 30.000. Daripada disuruh jalan kaki atau naik taksi maka harga 30.000 adalah harga yang pantas dibayar. Lagi-lagi aku disadarkan bahwa harga dan uang itu benar-benar sekedar alat pencatat nilai, dan nilai bergantung pada persepsi seseorang. Sepanjang jalan secara tidak sengaja
tukang ojek yang kusewa menjadi reporter dan menceritakan bagaimana kejadian ini merupakan hal yang sudah rutin terjadi dan orang-orang sana juga sudah terbiasa untuk hidup dengan keadaan seperti itu. Lagi-lagi aku kagum dengan bangsaku.

30.000 ternyata memang harga yang pantas untuk dibayar, karena ternyata jarak yang ditempuh lumayan jauh. Akhirnya aku bertemu dengan Norman dan Mbak Nanik, kedua rekan teamku. Mereka membawa cerita yang sama-sama serunya. Mbak Nanik terjebak didalam bus DAMRI di tol Bandara selama 12 jam dan baru bisa sampai bandara setelah naik perahu karet polisi yang mengevakuasi orang-orang yang terjebak disana dan dengan menyeberangi genangan setinggi pinggang. Dia baru sampai di bandara jam 3.30 pagi, sedangkan Norman lain lagi. Setelah dia melihat tidak mungkin menembus banjir dengan bus yang dia tumpangi, akhirnya dia memutuskan turun di pintu tol Sedyatmo dan bersama 3 orang lainnya berinisiatif mencharter taksi. Tapi nasib lebih malang menimpanya, taksi yang ditumpanginya masuk kedalam genangan sedalam 160 meter, dan akhirnya dia terpaksa mengevakuasi 4 orang yg berada di dalam taksi itu, karena tidak ada yg bisa berenang. Ditambah pula seluruh bajunya basah. Kejadian itu membuat dia akhirnya bersahabat dengan 3 orang kawan seperjalanannya itu, dan dia sampai di bandara karena diantar oleh salah satu sahabat barunya itu.

Sungguh malu aku pada bule-bule yang kutemui sepanjang perjalanan ini, karena di negara mereka hal seperti ini tidak mungkin terjadi. Ada dua orang bule yang marah-marah karena jadwalnya jadi mundur 4 jam karena kondisi ini, tetapi akhirnya mereka tertawa dan bersyukur saat tahu bahwa kami bertiga telah 28 jam di jalan dan terjebak banjir. Mungkin memang saatnya kita sebagai bangsa benar-benar melakukan apa yang kita ucapkan, sehingga hal-hal seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang.

Waktu check-in pun tiba, kami masuk boarding room pukul 12.00, tetapi aroma kejanggalan juga terasa disini. Boarding room dan sepanjang koridor menuju boarding room dipenuhin orang, hingga bandara tampak seperti kamp pengungsian. Rupanya orang-orang itu adalah orang-orang yang terjebak banjir dan menunggu pesawatnya diberangkatkan dari kemarin. Menunggu sampai jam 2 siang tidak ada tanda-tanda penumpang ke semarang akan diberangkatkan, dan bertanya pada salah satu petugas counter ternyata pesawat akan di delay keberangkatannya sampai jam 4, itupun belum pasti karena pesawatnya belum ada. Daripada mengeluarkan energi percuma dengan marah, maka kami bertiga keluar boarding room dan mencari makan. Tidak semua orang bisa seperti itu, banyak sekali perdebatan, caci maki ataupun nada-nada marah di bandara hari itu. Kondisinya memang menekan semua orang dan tidak semua orang cukup sabar menyikapi keadaan yang ada. Yang lebih menyebalkan lagi tidak ada manajer operasional yang ada ditempat untuk menangani kasus-kasus yang tidak bisa diputuskan petugas lapangan. Sungguh contoh manajemen yang buruk, tabah ya mbak dan mas-mas yang menerima segala cacian dan kemarahan para penumpang.


Jam 3.45 kami masuk lagi ke boarding room dan lagi-lagi keberangkatan pesawat di delay sampai jam 4.30. Jam 4.30 berlalu dan ternyata pesawat di delay (LAGI...!!) sampai jam 5. Kami sudah tak berharap banyak dan berpikir untuk membatalkan rencana pergi ke Semarang, karena training disana hanya satu hari, dan rasanya percuma jika kami tiba disana hanya untuk membantu selama 2 jam. Tapi kami memutuskan untuk berangkat juga. Sepanjang perjalanan, pesawat benar-benar melewati cuaca yang buruk. Badan pesawat bergerak ke kanan dan ke kiri. Di luar sana petir terlihat sambar menyambar dari kejauhan. Dalam keadaan seperti itu terasa sekali bahwa jika memang Tuhan berkehendak maka begitu mudah bagi-Nya untuk mencabut nyawa kami. Saat mendekati saat-saat landing, keadaan lebih parah, karena ternyata di Semarangpun hujan deras. Saat akan landing, di detik-detik terakhir tiba-tiba pesawat naik lagi keatas dan dari pengeras suara pramugari mengumumkan pesawat batal landing dan kembali ke Jakarta sampai diumumkan bahwa bandara di Semarang aman untuk pendaratan.

Sungguh hari yang mengejutkan..!! Begitu mendarat di Jakarta kami langsung menelepon ke Semarang dan memutuskan tidak berangkat kembali. Penumpang yang lain masih banyak yang bertahan dikursinya, karena setelah mengisi bahan bakar pesawat akan diberangkatkan lagi.

Bersambung

07 February 2008

Cinta adalah penerimaan diri sendiri

Aku menulis ini setelah aku bertemu dengan teman sealmamater dulu, teman yg sangat enak diajak berdiskusi dan kita pernah 'terdampar' bersama di pojok kecamatan cirendeu mengamati pengelolaan waduk Cirata.

Topiknya selalu sesuatu yang menarik, yaitu CINTA. Memang seumuran kami-kami ini adalah masa untuk mulai menjalani kehidupan dewasa dengan sesungguh-sungguhnya, guru sekaligus pengujinya adalah kehidupan. Dimana jika kami gagal lulus suatu ujian maka nilainya adalah kehidupan yang akan kami jalani.

Dari obrolan di alam maya itu ada satu kalimat yg tiba-tiba terlontar yaitu pemahamanku sendiri tentang CInta.

Cinta adalah penerimaan diri sendiri

Itu menurutku. Aku teringat pengalamanku sendiri yang beberapa kali menjalin hubungan dengan seseorang, semuanya indah saat aku bisa menerima diri sendiri. Bahkan aku baru bisa menjalin suatu hubungan saat aku bisa menerima diri sendiri, dan hubunganku tidak berhasil juga saat salah satu tidak bisa menerima diri sendiri. Ibaratnya cinta itu adalah pertempuran ego.

Mencintai berarti menerima diri sendiri dulu sebelum bisa menerima orang lain. Aku tidak pernah bisa menjalin hubungan saat aku niatkan hubungan itu untuk mengubah orang lain agar sesuai dengan apa yang aku inginkan. Katanya sih jodoh itu adalah untuk menggenapkan bukan mencari yang sempurna.

Jadi perjalananku mencari seseorang itu masih baru diujung jalan, karena semua orang perlu meyakinkan apakah yang dia pilih itu adalah yang menggenapkannya atau bukan. Dan bagi yang sudah memilih dan berkomitmen dalam sebuah pernikahan maka kuucapkan selamat karena itu berarti perjalananmu beribadah kepada-Nya sudah separuh terlewati. Bagi yang belum ayo para pejuang takdir, kita jemput takdir masing-masing, karena yakinlah Tuhan itu Indah pada saatnya..:)

28 January 2008

Sekedar salam sapa

12 hari tepat dari terakhir aku posting di blogku, banyak hal yang telah terjadi. Setiap waktu yang diingat adalah waktu yang dimaknai. Kejadian besar beberapa hari ini adalah KOMPUTERKU RUSAK...!! Sungguh keterlaluan, saat dibutuhkan untuk mengerjakan proyek yang mungkin akan mengubah kehidupan finansialku selamanya, komputer yg paling kubutuhkan mendadak rusak. Aku percaya ini merupakan suatu pertanda atas pelajaran apa yang harus kupetik dari kejadian ini.

Komputer bagiku dan sebagian besar generasiku sudah menjadi bagian yang tak mungkin dipisahkan dari kehidupan sehari-hari seperti halnya hape, makan-minum, tidur maupun beol. Masih untung dikamar ada radio, buku, TV dan hal lainnya yang membuatku sedikit melupakan betapa sepinya kamar ini tanpa komputer tercintah. Tapi jadi ada satu kegiatan yang terganggu dengan ketiadaan komputer ini, kunjungan seseorang yg kukasihi menjadi agak garing karena jadi ga bisa nonton DVD favorit bareng2, kapanpun.

Kejadian besar berikutnya adalah meninggalnya mantan penguasa tertinggi negara ini selama 32 tahun, yaitu pak Harto. Minggu, 27 Januari 2008 pukul 13.21 WIB (klo ga salah) orang yang dicaci sekaligus dipuja banyak orang Indonesia ini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa beliau adalah orang besar, karena sepanjang hari itu akhirnya semua TV menyiarkan hal ini. Aku yakin dijutaan blog yg lain juga akan ada posting tentang kejadian besar ini. Pada akhirnya aku ucapkan selamat jalan Pak Harto, semoga bangsa ini bisa memaafkanmu dan belajar dari hal2baik yang kau tinggalkan untuk bangsa ini. Sekarang saatnya untuk memaafkan kesalahan beliau dan mulai lebih giat bekerja untuk berkontribusi pada bangsa ini.

Kejadian berikutnya adalah beberapa insight yg kudapat dari pengalaman sehari2, akan aku tulis satu persatu nanti saat waktunya tepat. buku yg kuselesaikan minggu ini ada 2 yaitu gajah mada hamukti palapa dan why we want you to be rich. Ada banyak yang kudapat dari sana, jadi lagi2 kujanjikan daku akan menulis itu semua di postingan2ku berikutnya.

Perjalanan 41 jam (bagian 1)

Hari Jum’at dan Sabtu kemarin (1-2 Februari 2008) adalah dua hari yang tidak akan terlupakan. Semua bermula dari rencana perjalananku ke Semarang menjalankan tugas training di salah satu perusahaan disana. Rencananya perjalanan menggunakan pesawat udara dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang jam 12.50 bersama 4 orang lainnya.

Tanda-tanda petualangan seru dimulai saat aku terlambat bangun! Seharusnya paling telat aku berangkat dari Bandung jam 9 pagi agar bisa check in 1 jam sebelumnya. Ternyata apa mau dikata, aku baru bangun jam 9.30. Tanpa mandi (hanya gosok gigi dan cuci muka) tergesa-gesa aku menuju pool travel bandara. Sebenarnya biasanya aku naik bis bandara. Tetapi dengan pertimbangan bahwa aku butuh 1jam lagi menuju pool bis bandara itu, maka kuputuskan naik travel saja. Sepanjang perjalanan aku mencoba menggunakan hukum Law of Attraction agar aku masih bisa berangkat dengan pesawat yang dijadwalkan.


Tapi apa mau dikata, sejak masuk pintu tol Pondok Gede Timur, lalu lintas sangat macet dan menandakan sesuatu yang tidak wajar sedang terjadi. Ternyata benar! Tol menuju bandara BANJIR!!
Harapan mulai menipis, dengan perjalanan lancar pun aku pasti terlambat, apalagi seperti ini. Sekretaris dari kantor juga menelepon terus menerus, menanyakan posisi. Trainerku yang sampai di bandara juga terus memantau posisi masing-masing anggota tim yang direncanakan berangkat bersama. Kabar baiknya ternyata kami bertiga yang sedianya menjadi fasilitator masih sama2 terjebak di jalan (hehe5 jeleknya aku muncul ni victim get victim!). Jam 2 siang kita baru sampai diujung tol slipi yang menuju tol bandara. Melihat mobil-mobil yang terjebak banjir menuju bandara dan lalu lintas yang tak mungkin ditembus maka diputuskan kita lewat jalur alternatif yaitu Tangerang.

Jalur Tangerang walaupun padat tapi masih bisa ditembus, asapun mulai tumbuh lagi, apalagi saat mendengar bandara juga ditutup selama 5 jam karena cuaca buruk. Tetapi Tuhan ini jalannya mobil lambat banget ya! Bayangin kecepatan mobil sama dengan kecepatan gerobak roti dorong, tapi sudahlah ambil positifnya saja, akhirnya perut bisa diisi dengan roti, Nyam...nyam..:D. Setelah beberapa saat ko tiba2 semua kendaraan berhenti, ouw yeaahhh ternyata banjir saudara-saudara. Setelah menunggu sekitar 1jam akhirnya sopir mengambil inisiatif balik arah, karena banyak sekali kendaraan yang nekat menerobos banjir berakhir dengan mogok dan didorong. Akhirnya pupus sudah harapan lewat jalur alternatif menuju bandara. Sebenarnya ada jalan alternatif lain, dan sekarang kita menuju sana. Ditengah perjalanan, tiba-tiba kendaraan berhenti dan kita semua sebagai penumpang dipindahkan kekendaraan yg lain setelah menurut pertimbangan sopir tidak mungkin menembus kondisi lalu lintas yang ada sekarang, dan lebih baik kembali ke pool untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan kembali setelah lalu lintas bisa ditembus.

Sepanjang perjalanan, yang aku rasakan betapa menderitanya orang-orang yang terkena musibah banjir ini. Aku saja yang merasakan beberapa jam sudah merasakan bagaimana tidak enaknya terkena banjir. Tidak ada makanan, kedinginan dan semuanya tiba-tiba jadi mahal. Sempat diantara rasa laparku tiba-tiba aku merasa betapa uang itu benar2 sekedar alat tukar saja, karena sebanyak apapun uang jika tidak ada yang jualan maka tidak berguna uang itu. Akhirnya aku mengambil pelajaran bahwa mungkin saat ini aku sedang diingatkan bahwa betapa lemah manusia menghadapi kebesaran alam. Kena banjir sedikit saja maka kenyamanan hidup tiba-tiba hilang. Itu makin menguatkan kesadaranku bahwa hidup saling menolong, menjaga kelestarian alam dan terutama menjaga ibadah kepada Allah adalah jalan hidup sesungguhnya. Tanpa semua itu begitu mudah jiwa dilemahkan, dan putus asa hinggap.

16 January 2008

Pengunjung ke 100

Hore...hore...hore... pengunjung blogku hari ini tepat berangka seratus. Sebenarnya mungkin lebih dari angka ini jika dari pertama kali aku memulai blog ini. Tetapi jika pengunjung dihitung sejak aku pasang counter maka baru hari ini angkanya menunjukkan angka seratus. Dan kebetulan yang dapat nomor cantik ini adalah sahabatku yg cantik juga yaitu fera

Jika dibandingkan blog teman2ku yang lain mungkin angka ini tidak ada apa2nya. Tapi satu hal yang kupelajari adalah saat kau merawat sesuatu maka sesuatu itu akan tumbuh dan berkembang. Hukum alam lagi2 terjadi, tidak ada satupun yang terjadi di dunia ini terjadi karena suatu kebetulan. Semua terjadi karena ada pikiran yang menariknya, ada usaha untuk mewujudkannya dan ada berkah yang membuatnya terjadi.

Semoga tulisan2 kecil yang seringkali terserak di kepala ini saat aku letakkan disini lebih berguna untuk semuanya. Dan pada akhirnya kuharapkan bisa memberi impact terhadap yang membacanya. Baik atau buruk itu adalah suatu penilaian subyektif yg sangat wajar, karena blog ini dibikin sebagai penyaluran kenarsisan (karena ceritanya selalu tentang diri sendiri) dan belajar memaknai waktu (karena pada akhirnya waktulah yang akan menghentikan eksistensi kita didunia ini)

15 January 2008

Jualan informasi

hari ini adalah hari biasa dalam hidup, yang dihabiskan dengan membaca blog orang2. Satu hal yang menarik, blog bagus itu banyak dan nampaknya apa yang orang bilang sebagai ekonomi informasi sudah mulai terjadi. Orang bisa mencari uang hanya dengan mengandalkan informasi yang dia punya saja.

Karena banyaknya blog yg ada, maka lagi2 dunia informasi mulai bergeser. Klo dulu orang banyak mengandalkan google, yahoo ato search engine yg lain untuk mendapatkan informasi, maka sekarang hal itu tak cukup. Bisa2 kita tersesat di rimba informasi internet. Jika ingin menjadi yang terdepan maka lagi2 seperti jualan didunia nyata, cari ceruk pasar mana yg akan digarap. Ibarat toko, maka saat semakin banyak toko, maka toko kita harus punya keunikan sendiri agar orang mau mampir dan beli. Celakanya ditoko yg ada di internet ini harganya cenderung pada persepsi orang, jadi ga mungkin banting2an harga seenak jidat.

Ini juga kesempatan untuk think globally, act locally, maksudnya mulailah mendunia dengan melakukan sesuatu dari apa yg kita kerjakan sekarang. Internet benar2 telah membuat dunia menjadi datar, semakin besar kesempatannya, semakin tinggi pula persaingannya

Jadi klo boleh menyarankan, terutama untuk diri khotib sendiri (macam dikhutbah Jum'at...:) maka lebih baik berinvenstasi dengan apa yang ada dikepala daripada menghabiskan uang untuk sesuatu yang dipakai di badan. Karena pada akhirnya apa yg ada dikepala yang akan menjauhkan atau mendekatkan diri kita pada Allah SWT.

14 January 2008

Jejak kecil sang pejuang takdir

Hidup hanya berharga saat mengejar sesuatu yang layak diperjuangkan. Hidup hanya bermakna saat bisa berguna bagi sesama. Dan hidup masihlah hidup saat masih ada asa untuk berubah jadi yang terbaik.

Sejak dua minggu yang lalu jam biologisku mulai berubah, bukan sesuatu yang signifikan mungkin, tetapi yg jelas adalah suatu kemajuan yang patut dirayakan. Alhamdulillah kewajiban yang lima lancar dikerjakan, pagipun bukan waktu yang terlewatkan. Tetapi tetap saja ada hal2 yang perlu diefektifkan.

Sejak bisa bangun pagi waktuku jadi serasa sangat panjang, celakanya aktifitasku tak berubah banyak, jadinya yang terjadi adalah kebanyakan waktu itu diisi dengan membaca dan mengerjakan rencana2 yang entah kapan akan dilaksanakan. Apa yang aku pelajari dari situ? Yang jelas aku merasa bahwa ini adalah milestone dalam hidup yang menyardarkanku bahwa hidup adalah suatu perjalanan panjang, dan harga sebuah kesuksesan adalah disiplin dan keseimbangan hidup.

Jadi dua minggu ini, saat aku mulai bisa bangun pagi adalah sebuah jejak kecil sang pejuang takdir (Bi sori ya dipake ni istilahmu...:). Yang akan kukerjakan sekarang adalah mengisinya, konsisten dan mencatatnya dalam keseharian.

Tersesat dalam informasi

Kata orang ' malu bertanya sesat dijalan' klo 'nanya terus2an ga punya kemaluan...:)'. Kemarin malam seperti biasa malam minggu dihabiskan bersama sahabat2 tercinta, si Eneng lagi ke Jakarta, jadinya serasa jomblo lagi...:p

Pembicaraan setelah permainan Cashflow Game dilanjutkan tentang kisah percintaan seorang kakak dan rencana bikin coaching session untuk topik baru. Cukup menyenangkan karena tiba2 malam sudah menunjukkan jam 21.30 dan perut mulai berontak minta diisi. Aku baru tersadar bahwa tepat 15 jam perutku belum terisi nasi sama sekali. Pantesan laper banget...!!!

Obrolan dilanjutkan kami bertiga diwarung nasgor bawah Pasopati. Topiknya tentang bagaimana informasi membanjiri kehidupan, bikin orang bingung lagi bagaimana memanfaatkan keberlimpahan informasi ini. Aku lupa tuk bersyukur mungkin tak banyak orang seberuntung aku bisa menikmati anugerah seperti ini. Tetapi sungguh internet telah seperti belantara informasi yang membuat orang begitu mudah tersesat didalamnya.

Untung ada Google yang cukup mempermudah segalanya, tetapi tetap aja, untuk mencari sekeping informasi yang sesuai dengan yang kita butuhkan susahnya minta ampun. Dan aku rasa pada akhirnya bukan seberapa besar kita tahu tentang info terkini, tetapi apa tujuan kita dan bagaimana untuk tetap selalu memfokuskan segala aktifitas untuk mencapai tujuan itu, ditengah keriuhan informasi yang berlalu lalang. Ujung-ujungnya dibutuhkan semakin besar kebijakan untuk memisahkan antar informasi itu sehingga kita tetap bisa mengarunginya dengan selamat.

11 January 2008

Terimakasih Sinar Pagi

Sinar mentari pagi memang selalu membawa keajaibannya seperti halnya sinarnya ketika sore hari. Walaupun berbeda aura, tetapi kedua momen ini adalah momen yang sangat menyenangkan untuk dinikmati. Maka tak salah jika Aku diperintah oleh Tuhanku untuk mempersiapkan diri menikmati kedua momen itu dengan persiapan sholat.

Pagi ini kurasakan kenikmatan yang tiada tara dan kubilang keajaiban pagi. Matahari bersinar begitu cerahnya, tidak ada udara dingin yang berhembus, dan tidak ada mendung yang menggantung. Suasana yang luar biasa tepat untuk menjalani hari. Setelah tidur kurang lebih 3 jam dan mendengar berita kurang baik dari rumah, semuanya hilang begitu sinar mentari pagi muncul dan kehangatan mulai menyentuh tubuh.

Benar-benar ajaib apa yang kurasa, aku kira aku akan menjalani hari yang tidak menyenangkan karena mood yang dibawa berita dini hari itu. Ternyata sinar pagi mentari tidak membiarkan hati untuk terus berada dalam kemurungan. Aku merasa bersyukur masih menikmati pagi ini.

Sebenarnya ada sedikit rasa malu, kenapa aku baru kali ini bisa merasakan bahwa bangun pagi itu adalah sesuatu yang menyenangkan. Hampir 6 tahun terakhir ini aku memang jarang menikmati sinar mentari pagi. Yang ada adalah matahari sudah beranjak tinggi sekali, atau kesibukan menyita kenikmatan keheningan pagi. Aku jadi memahami mengapa orang2 MLM selalu bilang semangat pagi! Karena ada keajaiban di waktu yang dinamakan pagi.

Jadi selamat pagi dunia...:D

RENCANA ALLAH PASTI INDAH

KIetika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain.Aku yang sedang bermain dilantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan.Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain.Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet.

Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut : "Anakku,lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas."

Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu semrawut menurut pandanganku.Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil," Anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu."

Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah,dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali.Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.

Kemudian ibu berkata, "Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, Sebuah pola, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan. Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah, "Allah, apa yang Engkau lakukan?"

Ia menjawab : " Aku sedang menyulam kehidupanmu. " Dan aku membantah," Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?"

Kemudian Allah menjawab, " Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu dibumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu."

NB. jangan melihat dari bawah ke atas, tapi lihatlah dari atas ke bawah. Maka kita akan bersyukur dan bahagia akan kehidupan kita sekarang.Adrenalin kita akan meningkat.

- artikel dari sebuah e-mail, thanks mas erwin -

10 January 2008

Tahun Baru Hijriah

Salah seorang teman pernah berkata betapa tidak konsistennya aku dengan kehidupanku. Sebagai umat Islam harusnya tahun hijriah bukan masehi sebagai penanda hari. Konsekuensi logis dari hal itu tentunya merayakan tahun baru berarti tanggal 1 muharram, bukan 1 januari. Tetapi apa lacur aku lebih banyak lupanya dibandingkan ingatnya tanggal satu Muharram itu kapan. Seperti hari ini, tak ada yang berubah dan spesial di 1 muharram ini. Berbeda dengan 1 Januari yang kuhabiskan bersama teman2 di daerah Paskal dan Bukit Melamun.

Jika mo sedikit iseng, maka lucu juga ya bagaimana melihat ramalan Nabi Besar Muhammad SAW tentang umatnya kelak pelan2 terbukti. Besar dalam jumlah tapi tak punya arti. Salah satunya mungkin termasuk pergantian antar tahun. Lintasan pikiran nakal yang sama dengan kenapa banyak klub malam yang mengadakan ladies night setiap kamis malam, bukan malam yang lain. Apakah ini bagian dari kebiasaan untuk membuat mahzab hedon makin kuat? Karena lagi2 jika mo jadi Islam yang baik maka setiap malam jumat harusnya kita mengaji atau memperbanyak dzikir. Setahuku sih tidak ada pengajian di klab malam...:D Tapi sudahlah Ndik, stop jadi idealis, tetaplah jadi orang realis yang memijak bumi.

Sekarang sih cukuplah aku menjaga hati, pikiran dan tindakan serta ibadahku, karena kata para pakar kepemimpinan, ktika aku sudah mampu mengatur diriku sendiri maka aku akan siap untuk memimpin. Jadi, selamat tahun baru hijriah 1429 H, semoga pergantian tahun membawa kita hijrah dari hal2 dalam diri yang tidak baik menjadi baik. Dalam memaknai arti kita sebagai manusia.

08 January 2008

Sarapan Pagi

Pagi ini setelah berjuang sepenuh hati untuk tidak bolos kantor lagi maka aku mandi lebih pagi dari biasanya. selesai dengan semua urusan dikamar, menahan godaan mas komputer dan tante kasur untuk menggaulinya sejenak lagi, maka dengan langkah mantap kulangkahkan kaki berangkat kekantor.

Aku pernah malu terhadap negara tetangga, karena disana kehidupan dimulai bahkan sejak jam 6 pagi. Tua muda, cacat sehat, semuanya berbondong2 naik LRT ketempat kerja masing2. Sedangkan di negaraku, termasuk aku, setelah subuh adalah saat paling ueeenaa..ak untuk menarik selimut lebih tinggi. Tak heran walaupun kecil negara tetangga itu, negaraku tetap saja tak bisa mengimbangi kemajuan perekonomian dan pendidikannya. Mungkin walaupun Islam bukan agama mayoritas disana, tetapi pemahaman mereka terhadap ayat yang memerintahkan umat Islam untuk mendirikan sholat Subuh dan setelah itu menyebarlah dimuka bumi Allah untuk mencari Karunia-Nya telah dipahami betul. Makin malu saja aku kepada negara tetanggaku itu.

Berjalan melewati jalan Cisitu yang masih lengang dan sangat tak nyaman bagi pejalan kaki, sempat terlintas pikiran ' kenapa sih Pemkot ga menata jalan ini, lalu sekilas ada rancangan kira2 jalan Cisitu ini bisa nyaman buat pejalan kaki jika begini-begini....' Tapi mengapa menunggu Pemkot? Bukankah alumni ITB katanya hebat2? kenapa tidak menggalang sumberdaya dari mereka saja, aku yakin sebagian besar dari mereka yang sudah sukses pernah mengalami nasib yang sama Ah lagi2aku jadi malu, karena aku juga sudah jadi alumni ITB.

Berjalan terus menuju Sumur Bandung, tujuanku adalah penjual nasi kuning yang sejak aku masuk ITB sampai sekarang setia melayani mahasiswa2 yang butuh sarapan sebelum jam kuliah pertama. Aku bertanya dalam hati berapa lama ibu itu telah berjualan nasi kuning? Adakah kakak2ku yang sekarang jadi direktur2 BUMN, Menteri atau Pengusaha sukses juga makan disini? Jika memang iya, maka alangkah berjasa ibu penjual nasi kuning ini, karena dengan nasi kuningnya beliau juga turut berjasa membangun negara ini. Memberi asupan gizi kepada putra2i terbaik bangsa yang sedang berjuang menuntut ilmu di Kampus Gajah Duduk.

Terimakasih Tuhan, masih Kau ijinkan aku menikmati indah pagimu. Terimakasih ibu penjual nasi kuning, aku kenyang pagi ini oleh masakan sederhanamu. Alangkah indah pagi ini, sayang jika tidak dihadiahi seulas senyuman...:)

04 January 2008

The Sun Poem by Bruce Patterson


The sun in the morning.

Like a protective mother she rises and brings warmth to everything she touches.

Artists try to harness her beauty, scientists study to find her secrets.

Every being feels more alive when she is there sad when she is shrouded by a cloud.

She leaves each day with a promise to return that is never broken.


- Puisi saat ku dilantik jadi matahari baru -

Munajat Cinta

Saat hati sudah terpikat oleh kehadiran sesosok pribadi dan jiwa tersapa oleh jiwa maka terjadilah hal yang luar biasa. Lidah jadi kelu untuk sekedar menyapa. Tersenyum sendiri, atau tidak bisa tidur karena pikirannya penuh oleh orang itu. Hanya nama dia yang terlantun dari mulutnya. Ada yang bilang dia sedang mabuk cinta.

Cinta adalah kata yang aneh, tetapi kehadirannya nyata. Tidak ada hal besar didunia ini yang tewujud tanpa adanya cinta. Cinta akan menghaluskan budi dan terutama akan mendekatkanmu pada Sang Pemilik Cinta Sejati. Cinta akan melenturkan lidah, menguatkan otot, dan menajamkan mata. Dia akan mengeraskan bahu untuk mampu menahan beban seberat apapun, menanggungkan perjalanan sejauh apapun. Namun sebenar-benarnya cinta adalah dia mampu menaklukkan nafsu. Jadi beruntunglah wahai pejuang cinta yang berani untuk merasakan cinta dan memperjuangkan cinta itu sendiri.


- inspirasi dari perjuangan sahabatku, selamat Sobat...!!-

03 January 2008

Mencintaimu

Mencintaimu adalah seperti berjalan dalam jalan panjang dengan ujung yang sangat bersinar.
Membayangkan apa yang akan kutemui disana laksana menyiramkan air penyegar dalam hari yang panas.

Walaupun aku tak berniat untuk menunggu sesuatu yang belum tentu milikku, apa yang kulihat dari dirimu membuatku berani dan tegar menghadapi semuanya.

Menjadi manusia bebas adalah tujuan mulia, dan mencari pendamping untuk kebebasan itu adalah suatu perjalanan yang perlu dilakukan

kadang muncul keraguan, kadang juga muncul ketakutan, karena aku memang masih manusia.
Jika aku ditanya apa yang aku inginkan maka aku akan menjawab

AKU INGIN KAMU!

Bukan untuk kumiliki, tetapi kupinta untuk mendampingi, karena aku tahu aku lengkap ketika ada kamu disisiku.

Sepenggal coretan yg tertinggal dari cinta yang lalu

01 January 2008

Malam Tahun Baru

Sebenarnya masih ada hal yang membingungkan mengapa momen malam tahun baru menjadi perayaan gila2an yang dirayakan oleh semua orang. Salah satu sahabatku kemudian berkata karena inilah satu2nya momen untuk menandai waktu yang dirayakan oleh semua orang.

Benar juga, mungkin ultah adalah momen untuk menandai berlalunya waktu. Tetapi berapa banyak teman2kita pun tentu tak sebanyak orang yang memperingati tahun baru. Mungkin satu2nya momen ulang tahun yang diperingati oleh lebih banyak atau minimal sama dengan tahun baru adalah ulang tahun nabi Muhammad SAW.

Sebenarnya malam ini malam yang sama seperti malam2 yang lainnya, mungkin saatnya aku mulai menandai dari waktu yang kupunya berapa yang sudah kumanfaatkan dengan optimum. Yah pada akhirnya selamat tahun baru teman2. semoga tahun ini keberkahan, cinta dan kelimpahan menaungi tahun yang akan kita lewati kedepan.