10 January 2008

Tahun Baru Hijriah

Salah seorang teman pernah berkata betapa tidak konsistennya aku dengan kehidupanku. Sebagai umat Islam harusnya tahun hijriah bukan masehi sebagai penanda hari. Konsekuensi logis dari hal itu tentunya merayakan tahun baru berarti tanggal 1 muharram, bukan 1 januari. Tetapi apa lacur aku lebih banyak lupanya dibandingkan ingatnya tanggal satu Muharram itu kapan. Seperti hari ini, tak ada yang berubah dan spesial di 1 muharram ini. Berbeda dengan 1 Januari yang kuhabiskan bersama teman2 di daerah Paskal dan Bukit Melamun.

Jika mo sedikit iseng, maka lucu juga ya bagaimana melihat ramalan Nabi Besar Muhammad SAW tentang umatnya kelak pelan2 terbukti. Besar dalam jumlah tapi tak punya arti. Salah satunya mungkin termasuk pergantian antar tahun. Lintasan pikiran nakal yang sama dengan kenapa banyak klub malam yang mengadakan ladies night setiap kamis malam, bukan malam yang lain. Apakah ini bagian dari kebiasaan untuk membuat mahzab hedon makin kuat? Karena lagi2 jika mo jadi Islam yang baik maka setiap malam jumat harusnya kita mengaji atau memperbanyak dzikir. Setahuku sih tidak ada pengajian di klab malam...:D Tapi sudahlah Ndik, stop jadi idealis, tetaplah jadi orang realis yang memijak bumi.

Sekarang sih cukuplah aku menjaga hati, pikiran dan tindakan serta ibadahku, karena kata para pakar kepemimpinan, ktika aku sudah mampu mengatur diriku sendiri maka aku akan siap untuk memimpin. Jadi, selamat tahun baru hijriah 1429 H, semoga pergantian tahun membawa kita hijrah dari hal2 dalam diri yang tidak baik menjadi baik. Dalam memaknai arti kita sebagai manusia.

No comments: