Showing posts with label kisahku dan teman2ku. Show all posts
Showing posts with label kisahku dan teman2ku. Show all posts

10 April 2008

Liverpool Vs Arsenal, aku belajar banyak dari situ.

Menonton pertandingan sepakbola Liga Champion dini hari kemaren tiba-tiba menginspirasiku. Saat itu team yang sedang bertanding adalah Liverpool Vs Arsenal. Dua tim Inggris yang memiliki style permainan agak-agak mirip dan terutama bertenaga sekali. Sudah mencari ciri tim sepakbola asal Inggris bahwa permainan sepak bola itu artinya bermain bertenaga, mengandalkan kecepatan, umpan satu dua sentuhan dan permainan sayap yang atraktif. Sampai sekarang aku masih ingat bagaimana elegannya Steve McManaman atau Ryan Giggs menggiring bola.

Menonton pertandingan dua tim besar selalu saja sarat gengsi, adu cerdik dan benar-benar menguras segala kemampuan pemain. Dan karena aku pernah punya pengalaman coaching tim bola profesional aku jadi menyadari bahwa apapun yang mereka tampilkan dilapangan adalah buah dari disiplin latihan yang mereka lakukan setiap hari. Di dalam pertandingan pada akhirnya bukan skill saja yang berpengaruh terhadap performa suatu tim, jauh lebih dalam daripada itu adalah bagaimana mereka dapat berkonsentrasi dan ketenangan mereka dalam menjalani pertandingan itu. Dua hal itu yang sangat kentara untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemenang pertandingan.

Kembali ke pertandingan tersebut, akhirnya Liverpool mampu mengkandaskan Arsenal dengan skor 4-2 ( Bravo Liverpudlian...!!). Dan apa yang aku pelajari dari pertandingan itu adalah bagaimana hukuman bagi hilangnya konsentrasi dan ketenangan adalah kekalahan. Aku juga melihat betapa pemain2 profesional itu benar2 PD dengan kemampuan mereka. Aku melihat bagaimana mereka bisa melakukan kontrol dan passing bola dengan sangat sempurnanya, hampir tidak ada kesalahan oper dalam intensitas pertandingan yg begitu tinggi.

Jadi aku belajar tentang disiplin, semangat untuk memberikan yang terbaik, teamwork, PD dan kerja keras. Aku jadi malu pada diriku saat aku mengeluh, saat mencoba kabur dari permasalahan yang aku hadapi, saat aku tidak percaya pada diri sendiri padahal semua orang percaya padaku. OK saat belajar sudah selesai, sekarang saatnya kembali ke pertandingan hidup, dimana skornya adalah kondisi hidup kita sekarang, wasitnya adalah aturan, dan pemainnya adalah kita dan orang-orang yang mendukung kita. Sekarang saatnya untuk ACTION..!!

03 April 2008

Waktu Hidupku

Didalam olah raga kita tidak pernah dikalahkan, yang adalah hanyalah kita kehabisan waktu untuk menang.

- Vince Lombardi-

Itu mungkin hanyalah sekedar perkataan dari seorang pelatih tim football yang terkenal di Amrik sono. Tetapi apa yang terkandung didalam kalimat itu sebenarnya adalah esensi dari kemenangan dalam hidup.

Beberapa hari yang lalu aku memfasilitasi pelatihan untuk sebuah instansi. Pelatihan yang dirancang ini dengan materi dalam dan luar kelas. Materi luar kelas adalah materi yang melibatkan kerjasama tim dan permainan beregu. Singkat cerita aku mendapatkan pelajaran yang berharga saat aku memfasilitasi pelatihan ini. Permainan adalah cerminan dari bagaimana kita menjalani hidup sehari-hari. Trainerku selalu bilang small group adalah cerminan dari fasilitatornya. Dan kali ini trainerku tidak salah lagi, aku melihat ada beberapa kemiripan dalam small groupku dengan sifatku. Ada yang bagus dan ada yang buruk. Tapi pada intinya aku mendapat pelajaran dari bagaimana mereka menyelesaikan tantangan yang dirancang.

Small groupku orangnya sangat analitis, ngeyelan, ragu dalam mengambil tindakan dan suaranya paling kencang, tetapi small group ini juga punya banyak hal positif diantaranya sangat taat pada aturan, tidak mudah menyerah dan saat terjepit juga bisa untuk berpikir kreatif. Jadi small groupku ini benar-benar menggambarkan siapa diriku. Adakalanya aku takut untuk memegang suatu kelompok yang sangat mirip dengan diriku karena aku takut kelompok itu tidak akan bekerja jika mengacu pada diriku. Tetapi kali ini aku bertekad berbeda, aku ingin benar-benar terlibat sepenuhnya, ibaratnya aku berikan sepenuh hatiku. Tidak menyangka akhirnya teamku malah menjadi team yang paling kompak, dan sangat bagus komunikasinya. Bahkan untuk sesi-sesi yang small group lain nampak tidak bekerja, hal itu tidak terjadi di small groupku. Trainerku sampai berkata saat kau berikan hatimu pada teammu, maka teammu akan memberikan segalanya, dan itu yang aku alami.

Pelajaran itulah hal yang terpenting dari training itu, kerja yang optimal hanya akan terjadi saat ada hati didalamnya. Itu yang aku alami, saat aku bekerja dengan seluruh apa yang ada dalam diriku, maka hasil akan mengikuti hasilnya. Aku memang agak melankolis waktu itu karena ada hal luar biasa yang terjadi dalam hubunganku. Sebabnya juga adalah tentang kesungguhan hati untuk memilih suatu pilihan, dan alhamdulillah Allah langsung memberiku pelajaran bahwa tidak peduli pilihan apapun yang aku pilih, selama aku menjalaninya dengan sepenuh hati maka cepat atau lambat hal itu akan menghasilkan. Secara tidak langsung itu menghapus keraguanku terhadap pilihan yang aku ambil. Karena bukan hanya pemahaman yang berasal dari pikiran yang aku dapatkan, tetapi hasilnya secara materi juga langsung aku dapatkan.

Kebetulan small groupku akhirnya menang dalam performing art dan mendapat hadiah. Hal itu sedikit banyak mengobati rasa penyesalanku tidak berhasil membawa mereka untuk menang di permainan lainnya, padahal mereka adalah kandidat kuat untuk menang. Yang membuatku terharu dan bahkan menangis adalah mereka memberikan hadiah yang mereka dapatkan kepadaku. Sungguh hal itu mengagetkan karena selama ini aku tidak pernah merasakan pengalaman luar biasa seperti ini.

Aku lalu berpikir mungkin memang beginilah hidup, Tuhan tahu bagaimana membayar dari setiap usaha yang dilakukan oleh hamba-Nya. Yang menjadi tugas kita sebenarnya hanyalah menyempurnakan ikhtiar dan meluruskan niat kita saja. Kehidupan merupakan suatu system yang kompleks dimana semuanya merupakan bagaimana persangkaan kita padanya. Mensyukuri dan mengambil pelajaran dari setiap kejadian akan membuat hidup kaya dan tidak mudah mengeluh. Jadi seperti pernyataan Vince Lombardi di awal tulisan, jika kehidupan itu adalah waktu yang kita jalani di dunia ini, maka kita tidak akan pernah kalah saat kita tidak menyerah kalah. Tetapi ada satu hal yang perlu kita amati adalah bagaimana kita menjalani setiap waktu yang kita punya, karena kalah menang hanya ditentukan dari seberapa efektif kita memanfaatkan waktu yang ada. Itulah yang membuat aku sangat suka dengan kata-kata dari film Dead Poet Society, Carpe Diem, Vita brevis!! Seize the day, Cherish your Life…:D

23 March 2008

Choose....Vote.....Done....

Manakah yang lebih baik? Mempertahankan sebuah hubungan hanya karena kasihan & perasaan tidak enak atau membiarkan orang itu untuk menderita dengan meninggalkannya?
Pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab, apalagi jika orang terdekat kita yang mengalaminya.

Tak berani aku mengusulkan sesuatu karena aku takut itu akan menambahkan luka. Bagiku setiap orang pasti sudah tahu apa yang terbaik bagi dirinya, sehingga tugas sahabat hanyalah menjadi cermin yang baik untuknya. Cermin yang baik tak akan mengeluh saat dia dihujani keluh kesah, cermin yang baik tak akan menceritakan apa yg disampaikan kepadanya saat ada orang lain yang bercermin. Dan cermin yang baik terutama bisa membuat yang bercermin jadi lebih lega dan tidak mengutuki dirinya sendiri atas semua yang ada di orang itu.

Tetapi akhirnya pertanyaan itu terjawab, bukan oleh kata-kata ataupun sebuah penolakan, tetapi dari serangkaian peristiwa dan perenungan. Dia berkata mungkin ini bukan sebuah jawaban final, karena hanya Tuhan yang tahu tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari. Bagi dia sekarang dia sudah cukup puas terhadap apa yang dia pahami. Bahwa orang yang dicintainya itu pergi sebagai bentuk rasa sayangnya, melecut apa yang ada dalam dirinya untuk bangkit dan menjadi yang terbaik. Menjadi yang terbaik bukan untuk orang lain tetapi untuk dirinya sendiri. Dengan pemahaman itu akhirnya dia kemudian memulai kehidupan yg baru dan menjalani pilihan jalan hidup yg telah ia tentukan dengan mengorbankan banyak hal. Diujung perjuangan itu dia berharap orang yg pernah mencambuknya itu akan ada disana dan memilih untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama. Semoga

21 March 2008

Lesson from my life

Kemarin aku masih ingin menulis tentang stadium generale tentang ibu Menteri Kesehatan yang mencatat sejarah dengan melawan Amerika. Tetapi ternyata dalam kehidupan pribadiku terjadi sesuatu yang luar biasa.

Aku menulis ini ditengah perasaanku yang tidak jelas, tidak terima, sedih sekaligus menyesal. Perasaan yang akan dialami saat kehilangan sesuatu yang paling kita sayang. Sesuatu yang didalamnya kita sudah berjuang dengan sepenuh raga dan jiwa tetapi kemudian hal itu hilang begitu saja dengan beragam kalimat penghibur. Ini adalah pelajaran yang menyakitkan dan benar-benar menguji nilai-nilai yang aku anut dan percaya. Seringkali pelajaran hidup tersamar dalam pekerjaan, kesabaran menghadapi orang-orang sulit, mengikhlaskan kehilangan atau bahkan sekedar kesulitan keuangan. Semua pasti ada 'sesuatu' yang perlu diiqro.

Terimakasih padamu yang mengajarkanku untuk mencintai sepenuh hati, mengerjakan pekerjaan sampai selesai, realistis menghadapi masa depan dan terutama untuk selalu percaya pada diri sendiri. Disiplin adalah suatu bibit kebesaran dan menjalani hidup setiap hari dengan sepenuh-penuhnya adalah suatu yang perlu dijalani sebelum bermimpi untuk mengubah dunia. Terimakasih untuk semua, aku berdoa kita di pertemukan lagi di perlintasan hidup masa depan. Karena Allah pasti memiliki maksud tertentu mengapa kita dipertemukan. Terima kasih untuk semuanya.

12 March 2008

Silaturahmi Memperpanjang Rezeki

Kemarin malam, diberanda belakang IIB 8 teman-temanku yang berasal dari 2 organisasi yang berbeda berkumpul untuk membicarakan kemungkinan kolaborasi mereka di suatu acara. Sungguh indah suasana yang terjadi dan dari komunikasi ini walaupun masih belum tahu apa hasil konkretnya

Silaturahmi adalah salah satu jalan memanjangkan rezeki, itu kata yang selalu temanku Sano ucapkan. Dan itu dibuktikan betul oleh teman2ku yang menjadi pengusaha-pengusaha pemula ini. Dengan segala keterbatasan, maka impian akan terwujudkan saat kita bisa menggabungkan segala sumber daya, dan sumber daya yang paling luar biasa adalah teman-teman dan otak. Sungguh bahagia bisa berada diantara teman-teman satu perjuangan.

Ada perasaan haru bahwa diantara sekian keterbatasan dan setelah perjuangan menyelesaikan kuliah di kampus gajah duduk ini, masih ada idealisme yang mereka coba pertahankan dengan segala konsekuensinya. Disaat yang sama teman2 yang lain lebih memilih untuk belajar dan mencari penghidupan dari korporasi2 dunia yang menggerogoti alam Indonesia.

Semua kembali pada pilihan pribadi, dan tidak boleh seorangpun menyalahkan atau membenarkan karena kita bukan Tuhan. Namun ada satu kalimat dari Sano yang bisa direnungkan

" Egois sekali kita saat kita memilih untuk tidak peduli terhadap keadaan bangsa ini dengan berputus asa atau tidak percaya bahwa negara ini masih bisa diperbaiki selama orang-orang didalamnya masih mau berusaha"

Terimakasih Sano, Enang dan teman-teman yang lain atas malam yang mengesankan ini, aku yakin bahwa semuanya akan menimbulkan dampak saat kita bisa berkolaborasi untuk berkontribusi pada bangsa ini. Saatnya sekarang kita bergandeng tangan untuk mencapai tujuan, bukan meributkan cara siapa yang harus dipakai.

26 February 2008

Memiliki Kehilangan

Tak mampu melepasnya walau sudah tak ada
Hatimu tetap merasa masih memilih dia
Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya

Pernahkah kau mengira kalau dia kan sirna
Walau kau tak percaya dengan sepenuh jiwa
Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya

Pernahkah kau mengira kalau dia kan sirna
Walau kau tak percaya dengan sepenuh jiwa
Rasa kehilangan hanya akan ada
Jika kau pernah merasa memilikinya

- Memiliki Kehilangan, Letto -

Kita seringkali tidak pernah tahu betapa berharga sesuatu itu sampai kita kehilangan atau hampir kehilannya. Lagu Letto ini begitu indah menggambarkan hal itu. Aku juga baru mengalaminya 7 hari yang lalu, saat aku hampir kehilangan seseorang yang begitu aku cintai.

Tuhan begitu baik padaku, karena dia mengirimkan salah satu malaikat-Nya untuk mengajarkan arti sebuah cinta, komitmen dan prioritas. Kebeningan hati seorang wanita yang akan membimbing seorang pria untuk melangkah menuju apa yang terbaik didalam dirinya. Begitu pula kepercayaannyalah yang akan mengasah jiwa seorang pria untuk kuat merentang jalan terpanjang dan lautan terluas. Terima kasih untuk matahariku yang telah memberi seuntai hikmah dari hidupku ini.

Denganmu akhirnya aku kembali tahu apa yang penting dalam hidupku. Denganmu aku kembali yakin kepada diriku sendiri, denganmu aku merasa punya teman belajar untuk memaknai hidup. Denganmu segala rasa menjadi utuh dan tahu untuk menjadi yang terbaik.

Terimakasih Andini Wuriastuti Mulyandari.

10 February 2008

Teman terbaik

Teman adalah hadiah terbesar dari Tuhan untuk manusia. Aku tak bisa membayanngkan jika aku hidup tanpa ada teman disekitarku. Pertemanan itu sendiri seperti layaknya bunga yang akan layu saat tidak disirami dan diperhatikan, tapi akan mekar indah mewangi saat dicurahi rasa cinta. Seringkali pertemananku terlupakan karena aku lupa untuk tetap menjalin kontak dengan mereka, atau akibat-akibat lain karena kurangnya perhatian.

Hari ini aku baru saja bersama menghabiskan waktu dengan seorang yang sedang gundah karena ada dua hal besar dalam hidupnya yang meresahkan. Pertama tentang Sidang Tugas Akhir, yang kedua tentang Asmara. Dua hal yang umum, yang siapapun mungkin pernah mengalaminya. Saat aku bersamanya aku tiba-tiba bertanya apa arti seorang teman?

Ada beberapa definisi yang ingin aku sampaikan :
  1. Apakah dia memang akan ada saat dia membutuhkannya?
  2. Apakah dia orang yang akan terus percaya pada dia bahwa dia orang yang hebat, berharga dan pintar untuk mengambil keputusan yang mempengaruhi hidupnya dan tak segan untuk menendangnya demi melihat temannya bangkit dan meraih impiannya?
  3. Apakah dia hanya akan menjadi sekedar tong sampah untuk semua keluh kesah, dan berharap dia membelai-belai kita dengan apa yang ingin kita dengar untuk sejenak melupakan masalah kita.
  4. Atau dia sekedar teman yang menyenangkan untuk diajak jalan menikmati keriaan dan entah kemana saat kita membutuhkannya?
Jika aku disuruh memilih maka aku akan menjadi teman yang nomor 2. Bagiku seorang yang sudah cukup dewasa pasti akan tahu keputusan apa yang terbaik untuk dirinya sendiri. Karena selain Tuhan hanya dia yang tahu apa yang ada dipikiran dan hati dia. Itu niatku, tapi seringkali teman-temanku salah tangkap terhadap apa yang aku sampaikan. Itu berarti aku masih harus belajar untuk membungkus apa yang ingin aku sampaikan agar niatku dapat terwujud

Tiba-tiba muncul satu pertanyaan sederhana tentang arti seorang teman. Dan aku ingin berbagi bersama disini, pertanyaannya apa yang aku harapkan dilakukan sahabat terbaikku saat aku berada dalam titik terendah hidupku? Itu pertanyaanku untuk pembaca, jadi silahkan tinggalkan komentar dan pendapat dari pertanyaan diatas diblog ini.

Memenuhi keinginan semua harapan seseorang pada kita adalah suatu kemustahilan, sama halnya dengan menjadi sempurna. Tetapi usaha untuk menuju kesempurnaan adalah perjalanan yang layak untuk dilakukan.

09 February 2008

Permainan Tradisional

Hari Sabtu yg mendung adalah momen yang pas untuk bermain permainan tradisional dengan teman-teman. Teman-temanku sekarang yang berasal dari seluruh penjuru tanah air dan sekarang udah pada gede. Layaknya anak kecil kita bermain boy-boy-an, dan galah asin atau kerennya go back through door (a.k.a gobak sodor...:p). Minggu ini berarti kami bermain dua kali permainan ini dan beberapa permainan tradisional lainya. Tujuannya sih mulia, kami tidak ingin hanya mencaci dan menyesal saat nanti permainan ini diaku oleh negara lain sebagai kebudayaan mereka dan terutama mempopulerkan permainan ini lagi kepada adek-adek kami. Takutnya mereka lebih akrab dengan winning eleven atau ragnarok dibandingkan permainan tradisional. Rencananya April kami akan membuat olimpiade permainan tradisional dengan mengundang SD-SD sekitaran Bandung Kota.

Bermain permainan itu sekarang terasa berbeda dibandingkan bermain saat kecil dulu. Sekarang mungkin karena udah pada pinter dan gamau kalah makanya mainnya begitu cepat dan kemenangan yang utama (didikan ITB ni...LHO!!:). Tapi sekarang jauh lebih sedikit ngeyel-ngeyelannya (aduh susah sekali cari padanan kata yg pas untuk yg satu ini)
dibandingkan dulu, dan satu lagi stamina sudah termakan umur -dulu sepertinya mo lari-lari berapa jam pun kagak ada capeknya..:p-.

Tapi unsur menyenangkan dari permainan ini masih saja tersisa, entah karena ini merupakan sisa-sisa kenangan masa kecil atau memang dasarnya kami adalah anak kecil yg terperangkap di dalam tubuh orang dewasa..:D. Aku bersyukur tinggal di Indonesia yang mempunyai beragam permainan dan bisa menggunakan apa saja yang ada disekitar kami untuk bermain dan bersenang-senang. Entah bagaimana dengan adek-adek sekarang, tetapi dulu itu berkotor-kotor, main bersama teman-teman dan berimajinasi dengan apa yang kami mainkan adalah suatu kesenangan yang tidak tergantikan oleh apapun. Karena itu semoga apa yg sedang kami rintis ini akan berguna untuk kelestarian budaya bangsa.

28 January 2008

Sekedar salam sapa

12 hari tepat dari terakhir aku posting di blogku, banyak hal yang telah terjadi. Setiap waktu yang diingat adalah waktu yang dimaknai. Kejadian besar beberapa hari ini adalah KOMPUTERKU RUSAK...!! Sungguh keterlaluan, saat dibutuhkan untuk mengerjakan proyek yang mungkin akan mengubah kehidupan finansialku selamanya, komputer yg paling kubutuhkan mendadak rusak. Aku percaya ini merupakan suatu pertanda atas pelajaran apa yang harus kupetik dari kejadian ini.

Komputer bagiku dan sebagian besar generasiku sudah menjadi bagian yang tak mungkin dipisahkan dari kehidupan sehari-hari seperti halnya hape, makan-minum, tidur maupun beol. Masih untung dikamar ada radio, buku, TV dan hal lainnya yang membuatku sedikit melupakan betapa sepinya kamar ini tanpa komputer tercintah. Tapi jadi ada satu kegiatan yang terganggu dengan ketiadaan komputer ini, kunjungan seseorang yg kukasihi menjadi agak garing karena jadi ga bisa nonton DVD favorit bareng2, kapanpun.

Kejadian besar berikutnya adalah meninggalnya mantan penguasa tertinggi negara ini selama 32 tahun, yaitu pak Harto. Minggu, 27 Januari 2008 pukul 13.21 WIB (klo ga salah) orang yang dicaci sekaligus dipuja banyak orang Indonesia ini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa beliau adalah orang besar, karena sepanjang hari itu akhirnya semua TV menyiarkan hal ini. Aku yakin dijutaan blog yg lain juga akan ada posting tentang kejadian besar ini. Pada akhirnya aku ucapkan selamat jalan Pak Harto, semoga bangsa ini bisa memaafkanmu dan belajar dari hal2baik yang kau tinggalkan untuk bangsa ini. Sekarang saatnya untuk memaafkan kesalahan beliau dan mulai lebih giat bekerja untuk berkontribusi pada bangsa ini.

Kejadian berikutnya adalah beberapa insight yg kudapat dari pengalaman sehari2, akan aku tulis satu persatu nanti saat waktunya tepat. buku yg kuselesaikan minggu ini ada 2 yaitu gajah mada hamukti palapa dan why we want you to be rich. Ada banyak yang kudapat dari sana, jadi lagi2 kujanjikan daku akan menulis itu semua di postingan2ku berikutnya.

Perjalanan 41 jam (bagian 1)

Hari Jum’at dan Sabtu kemarin (1-2 Februari 2008) adalah dua hari yang tidak akan terlupakan. Semua bermula dari rencana perjalananku ke Semarang menjalankan tugas training di salah satu perusahaan disana. Rencananya perjalanan menggunakan pesawat udara dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang jam 12.50 bersama 4 orang lainnya.

Tanda-tanda petualangan seru dimulai saat aku terlambat bangun! Seharusnya paling telat aku berangkat dari Bandung jam 9 pagi agar bisa check in 1 jam sebelumnya. Ternyata apa mau dikata, aku baru bangun jam 9.30. Tanpa mandi (hanya gosok gigi dan cuci muka) tergesa-gesa aku menuju pool travel bandara. Sebenarnya biasanya aku naik bis bandara. Tetapi dengan pertimbangan bahwa aku butuh 1jam lagi menuju pool bis bandara itu, maka kuputuskan naik travel saja. Sepanjang perjalanan aku mencoba menggunakan hukum Law of Attraction agar aku masih bisa berangkat dengan pesawat yang dijadwalkan.


Tapi apa mau dikata, sejak masuk pintu tol Pondok Gede Timur, lalu lintas sangat macet dan menandakan sesuatu yang tidak wajar sedang terjadi. Ternyata benar! Tol menuju bandara BANJIR!!
Harapan mulai menipis, dengan perjalanan lancar pun aku pasti terlambat, apalagi seperti ini. Sekretaris dari kantor juga menelepon terus menerus, menanyakan posisi. Trainerku yang sampai di bandara juga terus memantau posisi masing-masing anggota tim yang direncanakan berangkat bersama. Kabar baiknya ternyata kami bertiga yang sedianya menjadi fasilitator masih sama2 terjebak di jalan (hehe5 jeleknya aku muncul ni victim get victim!). Jam 2 siang kita baru sampai diujung tol slipi yang menuju tol bandara. Melihat mobil-mobil yang terjebak banjir menuju bandara dan lalu lintas yang tak mungkin ditembus maka diputuskan kita lewat jalur alternatif yaitu Tangerang.

Jalur Tangerang walaupun padat tapi masih bisa ditembus, asapun mulai tumbuh lagi, apalagi saat mendengar bandara juga ditutup selama 5 jam karena cuaca buruk. Tetapi Tuhan ini jalannya mobil lambat banget ya! Bayangin kecepatan mobil sama dengan kecepatan gerobak roti dorong, tapi sudahlah ambil positifnya saja, akhirnya perut bisa diisi dengan roti, Nyam...nyam..:D. Setelah beberapa saat ko tiba2 semua kendaraan berhenti, ouw yeaahhh ternyata banjir saudara-saudara. Setelah menunggu sekitar 1jam akhirnya sopir mengambil inisiatif balik arah, karena banyak sekali kendaraan yang nekat menerobos banjir berakhir dengan mogok dan didorong. Akhirnya pupus sudah harapan lewat jalur alternatif menuju bandara. Sebenarnya ada jalan alternatif lain, dan sekarang kita menuju sana. Ditengah perjalanan, tiba-tiba kendaraan berhenti dan kita semua sebagai penumpang dipindahkan kekendaraan yg lain setelah menurut pertimbangan sopir tidak mungkin menembus kondisi lalu lintas yang ada sekarang, dan lebih baik kembali ke pool untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan kembali setelah lalu lintas bisa ditembus.

Sepanjang perjalanan, yang aku rasakan betapa menderitanya orang-orang yang terkena musibah banjir ini. Aku saja yang merasakan beberapa jam sudah merasakan bagaimana tidak enaknya terkena banjir. Tidak ada makanan, kedinginan dan semuanya tiba-tiba jadi mahal. Sempat diantara rasa laparku tiba-tiba aku merasa betapa uang itu benar2 sekedar alat tukar saja, karena sebanyak apapun uang jika tidak ada yang jualan maka tidak berguna uang itu. Akhirnya aku mengambil pelajaran bahwa mungkin saat ini aku sedang diingatkan bahwa betapa lemah manusia menghadapi kebesaran alam. Kena banjir sedikit saja maka kenyamanan hidup tiba-tiba hilang. Itu makin menguatkan kesadaranku bahwa hidup saling menolong, menjaga kelestarian alam dan terutama menjaga ibadah kepada Allah adalah jalan hidup sesungguhnya. Tanpa semua itu begitu mudah jiwa dilemahkan, dan putus asa hinggap.

08 January 2008

Sarapan Pagi

Pagi ini setelah berjuang sepenuh hati untuk tidak bolos kantor lagi maka aku mandi lebih pagi dari biasanya. selesai dengan semua urusan dikamar, menahan godaan mas komputer dan tante kasur untuk menggaulinya sejenak lagi, maka dengan langkah mantap kulangkahkan kaki berangkat kekantor.

Aku pernah malu terhadap negara tetangga, karena disana kehidupan dimulai bahkan sejak jam 6 pagi. Tua muda, cacat sehat, semuanya berbondong2 naik LRT ketempat kerja masing2. Sedangkan di negaraku, termasuk aku, setelah subuh adalah saat paling ueeenaa..ak untuk menarik selimut lebih tinggi. Tak heran walaupun kecil negara tetangga itu, negaraku tetap saja tak bisa mengimbangi kemajuan perekonomian dan pendidikannya. Mungkin walaupun Islam bukan agama mayoritas disana, tetapi pemahaman mereka terhadap ayat yang memerintahkan umat Islam untuk mendirikan sholat Subuh dan setelah itu menyebarlah dimuka bumi Allah untuk mencari Karunia-Nya telah dipahami betul. Makin malu saja aku kepada negara tetanggaku itu.

Berjalan melewati jalan Cisitu yang masih lengang dan sangat tak nyaman bagi pejalan kaki, sempat terlintas pikiran ' kenapa sih Pemkot ga menata jalan ini, lalu sekilas ada rancangan kira2 jalan Cisitu ini bisa nyaman buat pejalan kaki jika begini-begini....' Tapi mengapa menunggu Pemkot? Bukankah alumni ITB katanya hebat2? kenapa tidak menggalang sumberdaya dari mereka saja, aku yakin sebagian besar dari mereka yang sudah sukses pernah mengalami nasib yang sama Ah lagi2aku jadi malu, karena aku juga sudah jadi alumni ITB.

Berjalan terus menuju Sumur Bandung, tujuanku adalah penjual nasi kuning yang sejak aku masuk ITB sampai sekarang setia melayani mahasiswa2 yang butuh sarapan sebelum jam kuliah pertama. Aku bertanya dalam hati berapa lama ibu itu telah berjualan nasi kuning? Adakah kakak2ku yang sekarang jadi direktur2 BUMN, Menteri atau Pengusaha sukses juga makan disini? Jika memang iya, maka alangkah berjasa ibu penjual nasi kuning ini, karena dengan nasi kuningnya beliau juga turut berjasa membangun negara ini. Memberi asupan gizi kepada putra2i terbaik bangsa yang sedang berjuang menuntut ilmu di Kampus Gajah Duduk.

Terimakasih Tuhan, masih Kau ijinkan aku menikmati indah pagimu. Terimakasih ibu penjual nasi kuning, aku kenyang pagi ini oleh masakan sederhanamu. Alangkah indah pagi ini, sayang jika tidak dihadiahi seulas senyuman...:)

27 December 2007

Momen Yang Tepat

Seorang sahabat karib yang sangat aku sayangi memiliki beberapa pengalaman yang tidak mulus dengan sesuatu yang namanya CINTA. Pernah suatu saat dia mencintai salah seorang teman kami, bukannya tidak diterima, tetapi dia tidak meneruskan usahanya hanya karena satu kalimat sederhana “ aku masih belum siap berkomitmen dengan seseorang”. Beberapa waktu kemudian kita mendengar dia memutuskan berkomitmen dengan orang lain.

Sejak saat itu sahabatku diguyoni kehilangan momen. Tapi temanku ini bukanlah orang yang mudah menyerah terhadap kegagalan. Dia kemudian menebar pesona ke segenap penjuru angin. Setiap ada kesempatan untuk dekat dengan seseorang maka disana dia ikut bermain pula. Julukan barupun tersematkan dibelakang namanya yaitu tukang gocek. dia kadang terlihat menikmati julukan itu, tetapi di lain waktu dia merasa tertekan juga karena akhirnya setiap perempuan yang dia dekati merasa bahwa dia tidak serius dalam langkah pedekate-nya.

Beberapa bulan ini sahabatku sedang dekat dengan seseorang, sayangnya perempuan beruntung ini nampak hatinya telah tercuri oleh seseorang lain. Sehingga sebanyak apapun perhatian sahabatku padanya masih belum mampu menggerakkan hati puan ini mengarah padanya. Ditambahi dengan intrik langkah pedekate seorang sahabatku yang lain maka semakin lengkaplah cerita ini.

Aku masih belum tahu bagaimana cerita ini akan berakhir. Cuma satu hal yang ingin kusampaikan untuk sahabat yang sangat aku sayangi.


Percayalah pada hatimu kawan, dia adalah panglima tubuhmu dan dia tak pernah membohongimu atas segala pilihan yang kau ambil. Dia pasti akan memilihkan yang terbaik untukmu. Namun memang seringkali bisikannya lembut dan hampir tak terdengar dalam deru nafsu dan kesibukan hidup. Dengarkan dia diantara sholat dan doamu saat kau bermunajat pada Rabb. Bahasanya memang bukan bahasa yang mudah dimengerti karena dia malah tidak dipahami oleh otak. Kau akan apa itu saat kau benar-benar berada didalamnya. Dan jangan takut waktu akan melawanmu, karena waktu akan selalu tepat saat kau bisa memahami rasa itu sepenuhnya. Karena jodoh adalah saat semuanya dimudahkan oleh-Nya untukmu. Teruslah berusaha wahai sahabatku, SANG PRIA Yang BEBAS, TULUS, IKHLAS...!!:D