09 February 2008

Permainan Tradisional

Hari Sabtu yg mendung adalah momen yang pas untuk bermain permainan tradisional dengan teman-teman. Teman-temanku sekarang yang berasal dari seluruh penjuru tanah air dan sekarang udah pada gede. Layaknya anak kecil kita bermain boy-boy-an, dan galah asin atau kerennya go back through door (a.k.a gobak sodor...:p). Minggu ini berarti kami bermain dua kali permainan ini dan beberapa permainan tradisional lainya. Tujuannya sih mulia, kami tidak ingin hanya mencaci dan menyesal saat nanti permainan ini diaku oleh negara lain sebagai kebudayaan mereka dan terutama mempopulerkan permainan ini lagi kepada adek-adek kami. Takutnya mereka lebih akrab dengan winning eleven atau ragnarok dibandingkan permainan tradisional. Rencananya April kami akan membuat olimpiade permainan tradisional dengan mengundang SD-SD sekitaran Bandung Kota.

Bermain permainan itu sekarang terasa berbeda dibandingkan bermain saat kecil dulu. Sekarang mungkin karena udah pada pinter dan gamau kalah makanya mainnya begitu cepat dan kemenangan yang utama (didikan ITB ni...LHO!!:). Tapi sekarang jauh lebih sedikit ngeyel-ngeyelannya (aduh susah sekali cari padanan kata yg pas untuk yg satu ini)
dibandingkan dulu, dan satu lagi stamina sudah termakan umur -dulu sepertinya mo lari-lari berapa jam pun kagak ada capeknya..:p-.

Tapi unsur menyenangkan dari permainan ini masih saja tersisa, entah karena ini merupakan sisa-sisa kenangan masa kecil atau memang dasarnya kami adalah anak kecil yg terperangkap di dalam tubuh orang dewasa..:D. Aku bersyukur tinggal di Indonesia yang mempunyai beragam permainan dan bisa menggunakan apa saja yang ada disekitar kami untuk bermain dan bersenang-senang. Entah bagaimana dengan adek-adek sekarang, tetapi dulu itu berkotor-kotor, main bersama teman-teman dan berimajinasi dengan apa yang kami mainkan adalah suatu kesenangan yang tidak tergantikan oleh apapun. Karena itu semoga apa yg sedang kami rintis ini akan berguna untuk kelestarian budaya bangsa.

No comments: