13 February 2008

Kata-katamu adalah doamu

Beberapa bulan yang lalu film dan buku yang paling sering direkomendasikan untuk dilihat atau dibaca adalah The Secret. Buku dan film yang konon katanya mengungkap rahasia ribuan tahun yang membuat beberapa orang lebih berkuasa dan menghasilkan lebih banyak dibandingkan orang kebanyakan.

Aku tidak akan membahas film atau buku itu, karena sudah banyak sekali orang-orang yang mengulas atau memaknai buku dan film ini. Aku ingin menulis tentang apa yang selama ini aku percaya yaitu tentang kebiasaan kita berkata-kata. Konsep ini sederhananya adalah pikiran menarik pikiran yang sejenis, dan kata-kata sebagai bentuk mengkomunikasikan pikiran memegang peranan penting. Karena itu aku merasa bahwa kata-kata adalah sebentuk doa.

Keahlian berbicara pada umumnya adalah keahlian yang pertama kali dipelajari dirumah, disamping keahlian berjalan diatas dua kaki. Keahlian ini seringkali tidak dipahami sebagai sebuah keahlian, sehingga kita lupa bahwa bicara pada dasarnya adalah suatu anugerah. Anugerah ini juga seringkali tidak kita syukuri dan digunakan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat.

Manusia adalah makhluk kebiasaan, dan seringkali apa yang sering kita dengar maka itupun yang akan jadi kebiasaan bicara. Jika seorang anak kecil sering dibilang bodoh, maka bodohlah dia, jika dia sering dibentak atau orang tuanya berkata-kata kasar, maka kasarlah perangai anak itu. Memang tidak semua orang pada akhirnya tumbuh sesuai dengan lingkungan mereka tumbuh, karena manusia punya pilihan untuk berubah.

Sayang sekali mengubah kebiasaan bukan sesuatu yang mudah. Dibutuhkan waktu dan keinginan yang kuat untuk berubah. Kehadiran seorang guru atau komunitas akan mempercepat proses itu. Bagiku trik yang paling sederhana adalah menjaga kesadaran, kesadaran untuk memilih kata apa yang akan dikeluarkan. Aku masih pembelajar pemula dalam hal ini, tetapi aku bahagia telah memilih jalan ini dalam komunikasiku dengan orang lain. Karena dari situ banyak cinta dan kehangatan telah menemani kehidupanku selama ini.

Akan menjadi hal yang menantang bagi orang-orang yang tidak biasa mengungkapkan perasaannya untuk mulai memilih kata-kata dan memuati kata-katanya dengan emosi yang cuukp, tetapi dampak dari hal itu sesuatu yang luar biasa. Latihan sederhananya cukup mulai membiasakan tiga kata sederhana yaitu ' Terimakasih' , 'Maaf' dan 'Tolong'. Praktekkan selama seminggu dan apa yang teman-teman alami dan rasakan selama masa itu. Aku tak sabar menunggu komentar dan cerita teman-teman

No comments: