08 February 2008

Pendidikan finansial, pelajaran terbaik bagi setiap orang

Setelah membaca buku Robert T. Kiyosaki dan Donald J. Trump yang berjudul Why We Want You To Be Rich ada satu pelajaran penting yang membuatku menuliskan judul diatas. Sayangnya pelajaran paling penting dalam hidup itu tidak diajarkan di sekolah. Pendidikan finansial bukan hanya tentang angka, karena matematika anak kelas 4 SD pun sudah cukup sebagai bekal jika pendidikan finansial itu tentang angka saja. Dari pemahamanku sampai sekarang, semakin menyadari bahwa pendidikan finansial lebih cenderung pada pendidikan tentang kecerdasan emosi, disiplin dan kebiasaan.

Lebih parah lagi, banyak sekali konsep yang salah tentang uang, orang kaya dan pekerjaan.

Contoh dari masa kecilku tentang orang kaya adalah orang kaya itu pelit, orang kaya itu adalah orang yang suka memanfaatkan orang lain, orang kaya dapat kekayaannya dari jalan yang tidak benar, orang kaya itu hidupnya tidak bahagia.

Konsepsi salah tentang uang dari masa kecilku antara lain : uang itu kotor -jadi kalo habis pegang uang jangan langsung makan, cuci tangan dulu-, uang itu susah dicari, uang itu tidak tumbuh di pohon, uang itu sumber kejahatan.

Jika tentang pekerjaan, konsepsi salah yang aku pelajari bahwa kerja itu untuk cari uang, sekolah yang pinter supaya dapat kerjaan yang bagus, kerja keras dan jangan lupa menabung untuk hari tua.

konsep-konsep diatas itu mungkin tidak sepenuhnya salah, tapi sudah tidak cocok lagi untuk jaman sekarang. Konsep ini sangat cocok saat komputer dan internet masih barang yang sangat langka, tidak ada persaingan global, dan negara masih jelas batas-batasnya. Sekarang aturannya sudah sangat berubah sejak komputer, handphone dan internet jadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Beruntung aku mencecap kesempatan sekolah yang lebih baik dibandingkan kedua orang tuaku, dan terutama melihat paradigma yang berbeda dibandingkan orang tuaku. Dari apa yang aku baca, alami dan rasakan akhirnya aku punya konsepsi sendiri tentang uang, orang kaya dan pekerjaan.

Bagiku uang itu tidak lebih dari sekedar alat tukar dan pencatat nilai, sebab jika uang tidak diletakkan seperti itu maka aku takut tergelincir menghambakan diri kepada uang. Uang akan mempermudah hidup, that's it..!! Tapi harta sesungguhnya adalah apa yang ada didalam kepala dan hati kita.

Sedangkan orang kaya sebenarnya adalah orang yang bersyukur terhadap apa yang dia miliki, dan nilainya adalah seberapa besar dia bermanfaat bagi orang lain. Orang kaya bagiku adalah orang yang paling kreatif, membantu orang lain paling banyak, bekerja paling keras dan cerdas, paling jujur dan paling bisa memanfaatkan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya.

Kerja sekarang aku memaknainya sebagai bentuk pengabdian kita kepada kehidupan, sarana beribadah dan uang adalah hasil samping dan pekerjaan. Kerjakan apa yang kita sukai dan lakukan sebaik-baiknya hal itu maka uang akan mengikuti nantinya, itu nasehat terbaik yang pernah aku dapatkan dari salah satu ibuku tercinta. Hidup kita 1/3 nya dihabiskan dalam kerja yang kita pilih, jadi sungguh sayang jika waktu itu dibuang mengerjakan sesuatu yang tidak kita cintai, mungkin memilih pekerjaan pada akhirnya sama pentingnya seperti mencari pasangan hidup.

Kembali ke judul semula, penulis buku itu menganjurkan bahwa sebagai orang yang bertanggung jawab kepada hidup kita sendiri, maka pendidikan finansial adalah hal yang mutlak menjadi tanggung jawab kita untuk mengembangkannya. Pada postinganku selanjutnya aku akan meresensi apa saja yang mereka pesankan dari buku itu untuk semua orang.

No comments: