11 February 2008

Kesadaran Uang

Akhir-akhir ini blog yang paling sering aku baca adalah blog yang berhubungan dengan keuangan pribadi, mulai dari yang menyarankan tips dan trik untuk mengurangi pengeluaran sampai blog yang berhubungan psikologi manusia yang berhubungan dengan uang dan kekayaan.

Satu mantra ajaib yang selalu didengungkan oleh blog-blog itu adalah jika ingin kaya maka belanjakan lebih sedikit dari apa yang didapatkan, intinya hidup hemat. Dari kecilpun anak-anak Indonesia sudah diajarkan paribahasa hemat pangkal kaya. Tapi kenapa bangsa ini semakin lama utangnya semakin menumpuk?

Ternyata inti dari menjadi kaya bukan saja hidup hemat dan rajin menabung, tetapi cenderung pada kesadaran kita tentang uang.
Kesadaran uang disini artinya adalah seberapa besar yang kita peroleh, seberapa besar yang kita keluarkan dan terutama apakah kita sudah mempersiapkan uang untuk kejadian-kejadian tak terduga dan hari tua.

Kesadaran itu yang jarang dimiliki oleh anak-anak muda bangsa ini. Bukan hal yang aneh khan jika melihat pelayan toko HaPe punya HaPe yang jauh lebih canggih dari pada yang beli?
Aku bukannya melarang orang-orang yang ingin menikmati kemewahan-kemewahan dalam hidup mereka, tetapi tujuan aku menulis ini adalah mengingatkan diri sendiri bahwa menjaga kesadaran tentang uang itu adalah kunci untuk menjadi sejahtera secara keuangan. Boleh saja sewaktu-waktu kita memiliki barang-barang mewah, tetapi sadar ga sih kadang kepemilikan itu adalah suatu penjara? Kemana-mana jadi tak tenang dan sepertinya walaupun kita sudah punya barang paling canggih atau paling mahal diantara teman-teman, tetap saja kebanggaan itu tidak bertahan lama.

Jadi mengikuti gaya hidup orang kaya, umumnya mereka adalah orang-orang yang paling betah untuk menunda kesenangan mereka untuk tujuan yang lebih besar, dan terutama mereka tahu sekali bagaimana membuat uang bekerja keras untuk mereka. Musuh terbesar untuk kesadaran uang ini adalah iklan, karena memang iklan secara ilmiah memang diciptakan untuk membuat kita tidak puas dan ingin membeli.


Aku juga sering mendengar teman-temanku yang dikaruniai pekerjaan bagus dengan gaji yang bagus pula, pada akhir bulan bingung gaji mereka tidak bersisa. Untuk mereka aku kadang suka bertanya apakah mereka punya catatan pengeluaran mereka? Karena kecuali dia adalah orang yang sangat beruntung mereka adalah keturunan konglomerat yang uangnya tidak akan habis tujuh turunan, maka hal yang mesti dilakukan adalah meningkatkan kesadaran akan uang dan tahu bagaimana memanfaatkan uang yang ada untuk memudahkan hidup kelak. Sebab kerelaan untuk berkorban itu bukan sekedar semangat dan janji untuk dijalani beberapa saat, tetapi lebih pada disiplin dan kebiasaan yang perlu dilatih terus menerus.


Jika teman-teman sering maen Cashflow game -klik disini untuk baca postingku tentang permainan ini- dari Robert T. Kiyosaki maka pelajaran tentang ini akan mudah untuk terlihat, dan menjadi kaya itu adalah sesuatu yang semua orang bisa lakukan dan bukan suatu kebetulan.

No comments: